Senin, 08 September 2008

Don't Give Up, Be Optimist


“Janganlah kamu bersikap lemah, janganlah kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman (Ali Imran : 139)

Dalam kehidupan,sering kali kita mendapatkan sesuatu yang sesungguhnya tidak kita harapkan. ada saat-saat dimana semua rencana kita menjadi tidak terlaksana dengan baik. inilah kenapa sering kali orang bijak sering berpesan bahwa “Tugas manusia adalah sebatas berencana dan berusaha, Allah-lah yang menentukan segalanya”. dengan demikian yang terpenting sebenarnya adalah menumbuhkan sikap penuh harap, pantang menyerah, dan senantiasa optimis terhadap segala sesuatu.
Dalam bukunya yang berjudul “Learned Optimism”, Dr. Martin Seligmen dari University of Pennsylvania menuliskan secara gamblang tentang perbedaan orang-orang optimis dan orang-orang pesimis. Buku ini disusun berdasarkan hasil riset yang dilakukan selama 25 tahun. Kesimpulan umum dari riset Dr. Seligman ini adalah bahwa orang optimis selalu terbiasa menginterpretasikan segala kejadian dalam hidupnya dengan sikap positif dan mampu mengendalikan emosi mereka. Mereka selalu mengembangkan kebiasaan untuk berbicara dengan diri mereka sendiri dengan cara yang konstruktif. kepan pun mereka menghadapi masalah, mereka akan segera mengambil sikap terhadap diri mereka sendiri secara positif dan menghalangi berkembangnya sikap dan emosi negative.
Terdapat tiga hal mendasar yang membedakan reaksi antara orang-orang optimis dan orang-orang pesimis. Hal pertama yaitu orang-orang optimis senantiasa melihat setiap kegagalan dan ketidak-beuntungan sebagai suatu hal yang bersifat sementara. Di lain pihak, orang-orang yang pesimis akan melihat ini sebagai suatu hal yang bersifat permanen (selamanya), dan percaya bahwa itu merupakan bagian dari suratan takdir yang harus dijalani. sebagai contoh, ketika seorang optimist ditimpa oleh sebuah bencana, orang tersebut akan ber-khusnudzon (berbaik sangka) bahwa bencana ini pasti akan berlalu. sebagaimana disetiap jalan menanjak pasti setelah itu ada jalan yang menurun. lain halnya dengan orang pesimis, mereka ber-suudzon (berburuk sangka) pada Allah, mereka memandang bahwa bencana yang terjadi adalah sebuah kutukan yang harus mereka terima sepanjang hayat.
Hal Kedua yang menjadi perbedaan antara orang-orang optimis dengan orang-orang pesimis adalah bahwa orang-orang optimis selalu melihat kesulitan sebagai hal yang sifatnya spesifik, dimana orang pesimis melihat hal ini sebagai hal yang bersifat umum. ini berarti ketika terjadi kegagalan pada satu aktivitasnya, maka orang optimis akan menganggap hal ini sebagai kejadian yang terpisah dengan hal lain. Di sisi lain orang pesimis memandang bahwa suatu kejadian tersebut memiliki keterkaitan erat dengan hal lainnya. Dengan keyakinan ini, orang optimis dengan mudah akan melupakan kesulitan yang baru saja dialami dan bersiap untuk pengalaman yang baru dan menyenangkan, sedangkan orang pesimis melihat kelanjutan dari kesulitan itu dalam seluruh aspek kehidupannya.
Hal ketiga yang menjadi perbedaan antara orang-orang optimis dan orang-orang pesimis adalah bahwa orang-orang optimis selalu melihat setiap rintangan sebagai sesuatu yang berasal dari luar (eksternal) sedangkan orang-orang pesimis akan melihat rintangan itu dari sisi personal (pribadi).
Disamping itu, yang menjadi perbedaan lainnya antara orang-orang optimis dan orang-orang pesimis adalah dari cara mengambil tindakan dari suatu kejadian. orang optimis mengambil tindakan dari permasalahan secara proaktif sedangkan orang pesimis mengambil tindakan secara reaktif. proaktif adalah cara pandang yang positif dan konstruktif dalam melihat permasalahan, sedangkan reaktif adalah suatu reaksi emosional dan cenderung bersifat negative.
Charles Popplestown pernah berpesan bahwa “You cannot always control circumstances, but you can control your own thoughts” (Anda tidak dapat selalu mengontrol keadaan, namun Anda dapat mengontrol pikiran Anda sendiri). Janganlah bersikap lemah. Janganlah bersedih hati. Yakinlah bahwa dalm diri Anda tersimpan potensi yang luar biasa. Yang butuh Anda lakukan adalah senantiasa bersikap optimist pada setiap keadaan.

Tidak ada komentar: