Rabu, 12 Mei 2010

PARADIGMA SUKSES

“Suatu kejadian tidaklah memiliki arti. Kitalah yang memberikan arti bagi setiap kejadian.” Anthony Robbins

Suatu ketika duit seribu ketemu dengan duit seratus ribu, antara mereka terjadilah percakapan seperti dibawah ini. Duit seribu, “Wah sudah sukses nih kawan, darimana saja kamu, kok lama nggak ketemu,?”, duit seratus ribu menjawab “ iya nih, Aku akhir-akhir ini sibuk banget, jalan-jalan ke Mall, ke luar negeri, nonton bola di Italia, ke kasino di Las Vegas, Golf dan besok ini saya mau ke Bank Swiss ketemu dengan teman-teman dari luar negeri.”

“Eh, lalu bagaimana dengan pengalaman kamu?” Tanya duit seratus ribu pada duit seribu.
“Yah, beginilah kalau jadi orang kecil, kamu tahu sendirilah….tempat ibadah, parkir, toilet, tempat ibadah, parkir, toilet….”

Sukses telah menjadi impian semua orang. Terlepas dari negara atau suku mana Anda berasal, apa warna kulitnya, apa latar belakang keluarga. Ketika ditanyakan kepada seorang gelandangan atau pengemis di jalanan tentang apa yang mereka inginkan dalam hidup ini? merekapun akan menjawabnya “ saya ingin sukses!”. Setiap orang berharap menjadi sukses.

Sukses telah menjadi kata yang sangat popular. Semua orang senantiasa menyebutnya. Tapi ternyata banyak yang tidak mengetahui apakah sukses tersebut? Ketika Anda bertanya kepada setiap orang yang Anda temui di jalan tentang arti kesuksesan bagi mereka, Anda pasti akan mendapatkan jawaban yang sangat beragam.

Berikut saya ambilkan beberapa pendapat para pakar motivasi dan pengembangan diri terkait apa definisi dari sukses dan faktor apa saja yang dapat mewujudkannya.

Menurut Emerson, kesuksesan memiliki kaitan erat dengan sikap (attitude) seseorang. Inilah kenapa beliau hingga mencetuskan ide bahwa “attitiude is everything.” Jika sikap adalah segalanya, maka sukses juga diakibatkan oleh sikap yang benar.

Earl Nightingale mengatakan bahwa sukses adalah suatu progres pencapaian tujuan berharga yang Anda tentukan. Dengan demikian, kita butuh memahami dengan benar tentang kekuatan dari goals. Tony Jeary memiliki prinsip bahwa “ We are successful when we are able to consitenly accomplish predetermined, writen goals.” (Kita baru dikatakan sukses ketika kita secara konsisten dapat mencapai target-target kita yang tertulis).

Benjamin Disraeli mengkaitkan sukses dengan kekuatan persiapan (preparation), mengingat bahwa kita bukan hanya memikirkan sukses tetapi lebih bersiap menyongsong jika kesempatan itu datang. Tidaklah heran jika kemudian beliau mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa kesuksesan terjadi ketika kesempatan bertemu dengan persiapan yang mantap. Ini juga yang disampaikan oleh Hendry Ford bahwa “Before Everything else, getting ready is the secret of success.”
Kekuatan sukses yang tidak kalah pentingnya dilontarkan oleh Dr. Schweitzer yang menjabarkan kesuksesan sebagai kebahagiaan. Kesuksesan diartikan sebagai pengejaran terhadap sesuatu yang kita cintai untuk dilakukan, yaitu hasrat terdalam atau panggilan terdalam dalam hidup kita dalam menjalankan keinginan kita. Kesuksesan inilah yang membawa seseorang mencapai kepuasan dan kebahagiaan yang melebihi pencapaian material. Definisi ini juga mencurahkan seluruh isi hati dan pikiran kita dengan pekerjaan kita. Definisi ini didukung dengan ucapan David Frost yang mengatakan “Dont aim for success if you want it; just do what you love dan believe in, and it will come naturally.” (Jangan hanya berfokus pada sukses semata jika Anda menginginkannya; lakukan saja apa yang Anda cintai dan yakin, maka kesuksesan akan datang secara alamiah). Anthony Robbins memperkuat kekuatan dari mencintai pekerjaan dengan mengatakan “ Suceess is doing what you want to do, when you want, where you want, with whom you want, as much as you want.” (Sukses adalah melakukan apa yang Anda ingin lakukan, kapan Anda ingin melakukannya, di manapun Anda inginkan, dengan siapapun yang Anda pilih melakukannya, sebanyak yang ingin Anda lakukan.) kebanyakan orang terhimpit dalam pengambilan tindakan karena takut gagal, namun jika kita menyerahkan tujuan hidup kita pada hasrat yang terdalam, yaitu pencapaian kebahagiaan, kita akan bertemu sukses itu dalam perjalanan kita.

Zig ziglar, motivator legendaris mengatakan sukses adalah melakukan hal yang Anda senangi dengan sebaik-baiknya; Sukses diukur dari keinginan untuk melakukannya bukan dari hasilnya, diukur berdasarkan usaha yang kita lakukan bukan kemenangannya. Sukses adalah standar yang personal bagi setiap orang, yaitu melakukan yang terbaik sesuai dengan kemampuan terbaik kita. Jika kita telah berusaha sebaik mungkin, kita telah sukses.
Walter Chrysler mendefinisikan sukses sama dengan kekuatan antusias, “The real secret of success is enthusiasm.” (Rahasia sesungguhnya dari kesuksesan adalah antusiasme) Begitu pula dengan Dale Carnegie yang mengatakan “Flaming enthusiasm, backed up by horse sense and persistence, is the quality that most frequently makes for success.”(Antusisme yang membara dan didukung oleh naluri kuda dan kegigihan adalah kualitas yang paling sering mewujudkan kesuksesan.) Faktor antusias yang diyakini sebagai kunci sukses dibungkus dengan pernyataan Sir Winston Churchill yaitu, “Success is the ability to go from failure to failure without losing yout enthusiasm.” (Kesuksesan adalah kemampuan untuk melewati kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan antusiasme.)

Definisi sukses lainnya dihubungkan dengan kekuatan visualisasi dan imajinasi pencapaian target seseorang. Dr Joyce brothers mengatakan “ Success is a state of mind. If you want success, start thinking of yourself as a success.” (Kesuksesan adalah suatu kondisi pikiran. Jika Anda ingin mencapai kesuksesan, mulailah berpikir diri Anda sukses.) Visualisasi yang menggambarkan bahwa diri Anda mampu dan telah mencapai target Anda, membantu Anda mengkristalkan target tersebut sehingga sukses dapat berada dalam genggaman Anda. Visualisasi akan memicu berkobarnya antusisme dan meningkatkan kemampuan untuk membakar dan membuat Anda fokus terhadap target Anda dan mengharapkan hasil yang positif. Dengan melihat diri Anda sukses dalam pikiran secara jernih, maka Anda dapat mewujudkan kesuksesan itu.

“Failure is the tuition you pay for success.” (Kegagalan adalah uang sekolah yang harus Anda bayarkan untuk mendapatkan kesuksesan) kata Walter Brunell. Sukses bagi beberapa orang diartikan sebagai kekuatan kegigihan dan semangat pantang menyerah (Perseverance). Hal ini dikuatkan lagi oleh pernyataan Thomas Alfa Edison “Many of life’s failures are people who did not realize how close they were to success when they gave up.” (Banyak orang yang menyerah pada kegagalan padahal ia sudah sedemikain dekat dengan kesuksesan.) dan dibenarkan oleh Booker T Washington dalam pernyataannya “Success is to be measured not so much by the position that one has reached in life as by yhe obstacles which he has overcome.” (Kesuksesan haruslah diukur tidak saja dari posisi yang diraih oleh seseorang tetapi juga dari rintangan yang berhasil dilewatinya.)

John C Maxwell merangkumnya dengan elegan dan memberikan tiga arti sebenarnya dari kesuksesan. Pertama, knowing your purpose in life (mengetahui tujuan hidup Anda dengan melakukan hal-hal yang Anda cintai dan senangi). Kedua, growing to your maximum potential (melakukan segala hal yang Anda cintai dengan kemampuan terbaik Anda). Ketiga, adding value to people (dalam proses melakukan semua itu kita dapat melakukan kontribusi bagi orang-orang di sekeliling kita dan kepada dunia.)

Mungkin Anda termasuk orang yang berpikiran bahwa sukses itu adalah sesuatu yang berurusan dengan kekayaan semata. Atau sukses adalah ketika Anda menjadi orang nomor satu dibidang Anda. Demikian juga dengan saya pada awalnya.

Sukses adalah sesuatu yang kompleks. Merupakan hasil penilaian dari berbagai sisi kehidupan. Keberhasilan di satu bidang, tidak dapat menjadikan seseorang dikatakan sukses.