Jumat, 13 Juni 2008

BREAKING THE SECRETS


Pada pertengahan tahun 2006, seorang sahabat mengirimkan saya sebuah DVD yang menurutnya sangat bagus. DVD ini berisikan sebuah film yang sangat laris dan menempati peringkat nomor satu di situs penjualan buku terbesar di dunia, Amazon.com. film ini berisi kisah maupun pendapat para pakar tentang sebuah topik yang sederhana namun banyak tidak diketahui oleh masyarakat luas. Sebagaian besar yang memberi komentar adalah orang-orang yang sudah saya kenal dan merupakan orang yang saya kagumi karena mereka adalah guru, mentor imajiner saya. Setelah menonton hingga selesai film tersebut, dengan segera saya mengirim sms kepadanya yang berisi sebuah kalimat singkat, padat, dan jelas terkait dengan pendapat saya terhadap film tersebut “AMAZING…ini sungguh sebuah RAHASIA BESAR”. Dalam waktu kurang dari satu menit, sahabat inipun membalas sms saya dengan sebuah kalimat bijak “Mintalah yang besar dalam kehidupan ini, niscaya kamu akan mendapatkannya”.
Pada bulan September tahun 2007, ketika menerima paket kiriman buku untuk keperluan stock toko buku. Saya menemukan sebuah buku yang sangat menarik. Cover depannya yang berwarna coklat dan bermotif seperti coretan maupun sketsa yang berasal dari masa lampau semakin menambah kesan misteri dari buku tersebut. Melihat judul dan logo yang tertulis besar dihalaman depannya segera mengingatkan saya pada sebuah judul dan logo yang sangat saya kenal. Logo dan tulisannya sama persis dengan judul film yang saya tonton kurang lebih setahun yang lalu, The Secret karya Rhonda Byrne. Dengan segera, saya pun membaca habis buku tersebut kurang dari satu hari.
The Secret betul-betul telah menjadi sesuatu yang sangat populer hingga saat ini. Buku yang oleh Gramedia pertama kali dicetak pada bulan Agustus 2007, pada bulan Februari 2008 telah memasuki cetakan ke lima. Sebuah rekor yang fantastis. Banyak pula orang yang hingga saat ini penasaran ingin melihat versi filmnya.
Dengan boomingnya buku The Secret, mulai muncullah buku-buku yang memiliki tema serupa, diantaranya adalah : Law of Attraction karya Michael J Losier, The Attractor Factor karya Dr. Joe Vitale, Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu, dan yang terbaru adalah Quranic the law of Attraction karya Rusdin S Rauf yang merupakan adik kelas saya ketika SMA.
Apa yang diangkat oleh Rhonda Byrne dalam bukunya The Secret sesungguhnya bukanlah sesuatu yang baru maupun fenomenal. Gagasan yang diungkapkannya adalah gagasan yang itu telah ditemukan orang beratus-ratus tahun yang lalu bahkan telah banyak buku yang mengulasnya. Diantaranya adalah buku As A Man Thinketh karya James Allen dan Marc Allen yang merupakan pelopor buku motivasi maupun self-help, dan Think and Grow Rich karya Napoleon Hill. Tentu saja dengan menggunakan istilah yang berbeda-beda.
Buku The Secret atau Rahasia membahas tentang sebuah hukum yang telah dipahami oleh orang-orang ternama dalam sejarah ; Plato, Galilei Galileo, Beethoven, Edison, Carneigie, Einstein, dan puluhan hingga ratusan orang lainnya yang kita kenal sebagai orang besar. Hukum inilah yang menjadikan mereka menjadi sukses, terkenal, dan memiliki apapun yang mereka inginkan dalam kehidupan ini. Hukum tersebut adalah hukum tarik menarik (The Law of Attraction).
Semua yang ada di dunia ini adalah bentuk lain dari energi. Energi berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Demikian halnya dengan pikiran manusia. Pikiran manusia merupakan satu bentuk dari energi. Yang dimana pada akhirnya akan membentuk atau menjadi seperti apapun yang kita pikirkan. Seperti yang pernah ditemukan pada sebuah batu emerald yang berusia 3000 tahun sebelum masehi. Seperti diatas seperti juga dibawah, seperti di dalam seperti juga diluar.
Di alam semesta ini terdapat dua macam hukum yang berlaku, yaitu hukum buatan manusia dan hukum ilahiah atau hukum buatan Sang Maha Pencipta, dapat juga kita menyebutnya sebagai hukum alam. Hukum buatan manusia merupakan hasil dari kesepakatan yang dibuat oleh manusia. Hukum ini mengikat perilaku setiap orang yang berada di dalam lingkup tempat diberlakukannya hukum tersebut. Hukum manusia memiliki banyak sekali kekurangan dan dapat dimanipulasi sedemikian rupa dengan kekuasaan dan uang. Sehingga apa yang salah bisa menjadi benar, dan yang benar bisa menjadi salah.
Hukum Ilahiah ini terbagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu hukum agama, hukum fisika dan hukum mental. Hukum ini berlaku 100% pada setiap makhluk kapanpun dan dimanapun berada. Tidak perduli apakah makhluk tersebut apakah makhluk tersebut mengetahui tentang hukum tersebut atau tidak. Apakah dia menerima ataupun menolak, hukum ini tetap bekerja sesuai dengan ketentuan dari yang telah menciptakannya.
Hukum Agama merupakan hukum yang berisi aturan tentang bagaimana seharusnya manusia bersikap, apa-apa saja kewajiban setiap makhluk kepada Tuhannya, serta reward & punishment atas setiap perbuatan yang dilakukan. Hukum ini hanya diberlakukan bagi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Hukum fisika adalah hukum alam yang sebagaimana kita pelajari di sekolah. Meliputi hukum gravitasi, hukum mekanik, listrik, dan sebagainya. Hukum ini bekerja kapan saja, dimana saja, dan pada siapa saja. Tidak menjadi soal apakah anda berada di Gorontalo, Melbourne, New York, Tokyo, maupun di kutub utara, ketika Anda melompat dari atas gedung, Anda pasti akan jatuh kebawah sesuai dengan hukum gravitasi. Saudara kita yang ada di pedalaman kalimantan maupun pedalaman papua yang mungkin tidak pernah mendengar tentang hukum gravitasi yang ditemukan oleh Newton, ketika mereka jatuh dari pohon yang tinggi, merekapun akan mengalami efek yang sama.
Sebagaimana hukum fisika bekerja, hukum mental pun demikian. Yang membedakan adalah hukum mental tidak pernah diajarkan di sekolah. Hukum mental hanya dapat dibuktikan melalui pengalaman dan intuisi yang kita lihat dalam diri kita. Kapan saja kita melihat bahwa kehidupan kita berjalan dengan baik, maka itu berarti anda telah selaras dengan hukum mental tersebut. Namun jika anda menemukan kehidupan anda bermasalah dari jenis apapun, hal ini dipastikan karena anda telah melanggar satu atau lebih dari hukum ini, terlepas dari apakah anda mengetahuinya atau tidak.
Hukum tarik menarik (The law of attraction) adalah salah satu dari hukum mental. Bob Doyle, pengarang dan spesialis hukum tarik-menarik menjelaskan pada dasarnya hukum tarik-menarik mengatakan bahwa kemiripan akan menarik kemiripan. Definisi cerdas lainnya di ungkapkan oleh Michael J Losier bahwa ketika Anda memikirkan sesuatu dengan segenap perhatian, energi dan konsentrasi pikiran, baik hal yang positif maupun negatif, maka sesuatu itu akan datang kedalam kehidupan anda.
Menurut seorang metafisikawan, spesialis pemasaran, dan pengarang, DR. Joe Vitale bahwa pikiran kita memancarkan sinyal magnetis. Anda bisa membayangkannya demikian : Kita mengerti bersama bahwa gambar-gambar yang muncul dalam TV adalah berasal dari frekuensi yang dipancarkan melalui menara suar stasiun televisi. Entah seperti apa cara kerjanya, yang kita ketahui adalah setiap saluran memiliki frekuensi. Ketika kita ingin menonton acara di METRO TV, yang kita lakukan adalah mencari frekuensi METRO TV tersebut dengan cara memindahkan saluran. Demikian halnya ketika kita ingin menonton stasiun-stasiun TV lainnya.
Manusia dapat di ibaratkan seperti menara suar dengan daya yang lebih kuat daripada semua menara televisi yang pernah diciptakan di dunia. Menara biologi ini dapat memancarkan frekuensi yang sangat kuat kesekelilingnya dan kemudian menangkap frekuensi serupa dengan jumlah yang lebih banyak.
Jika demikian sederhana dan powerfull-nya hukum tarik-menarik ini, kenapa tidak semua orang mendapatkan apa yang diinginkannya? Alasan utama kenapa tidak semua orang mendapatkan apa yang diinginkannya adalah karena seringkali kebanyakan orang lebih banyak memikirkan tentang apa yang tidak mereka inginkan dibandingkan tentang apa yang mereka inginkan. Orang cenderung berpikir untuk tidak menjadi miskin, menghindari kegemukan, menjauhi kesedihan, menghindari masalah. Sementara hukum ketertarikan akan merespon getaran apapun yang anda pancarkan dengan mendatangkan getaran yang lebih banyak, tidak peduli apakah getaran itu positif atau negatif. Hukum ini semata-mata hanya merespon getaran anda. Sehingga, seperti yang dikatakan oleh John Assaraf bahwa dengan kekuatan pikiran, Anda tidak hanya akan mendapatkan apa yang anda inginkan, tetapi andapun dapat menjadi seperti apapun yang anda pikirkan.
Sebagai contoh jika Anda merasa kegemukan kemudian berpikir untuk menyingkirkan kegemukan tersebut dengan berbagai masam program diet. Hasil yang akan anda dapatkan bukanlah anda menjadi semakin langsing, tapi Anda akan semakin merasa gemuk. Pikiran dan perasaan untuk menghilangkan kegemukan hanya membuat anda terfokus pada kegemukan itu sendiri. Sehingga pikiran dan perasaan itu akan mengundang hal-hal yang membuat anda menjadi semakin gemuk.
Contoh lainnya adalah ketika mungkin anda memiliki masalah. Anda berusaha keras untuk mengatasi masalah tersebut. Anda fokus mencari tahu kenapa masalah ini bisa terjadi, siapa yang menyebabkan masalah tersebut, siapa saja yang terlibat, apa saja efek samping dari masalah tersebut?
Semakin anda mencari tahu jawaban-jawaban atas pertanyaan diatas. Semakin berat masalah tersebut anda rasakan. Anda akan menemukan bahwa masalah tersebut akan terus bertambah. Anda akan cenderung mencari kambing hitam, Menyalahkan takdir, Mengumpat kanan-kiri, dan semakin terpuruk dalam kondisi yang tidak berdaya.
Fokus terhadap masalah hanya kan menambah masalah tersebut. Yang seharusnya dilakukan ketika kita menghadapi masalah adalah segera fokus untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Cari tahu segera apa yang bisa anda lakukan untuk membuat masalah ini tidak berlarut-larut dan segera terselesaikan.
Setiap kejadian yang kita hadapi pada dasarnya tidak memiliki arti apa-apa hingga kita memberinya arti. Berhati-hatilah dengan pikiran negatif anda. Pikiran negatif akan mengundang kehidupan yang negatif. Pikiran positif akan mendatangkan hal-hal positif kedalam kehidupan kita. Pastikan selalu bahwa setiap saat pikiran anda berada dalam jalur pikiran positif.
Nah, selanjutnya bagaimana cara menghadapi pikiran-pikiran negatif tersebut? Cara untuk menghadapi datangnya pikiran-pikiran negatif kedalam kepala kita adalah dengan senantiasa berupaya mengendalikan pikiran itu sendiri. Cara yang tepat untuk dapat mengendalikan pikiran adalah dengan melakukan meditasi dan afirmasi.
Dengan meditasi pikiran kita menjadi lebih tenang dan damai. Dengan kondisi seperti ini kita dapat memilih secara sadar pikiran yang kita gunakan. Meditasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, misal dengan menarik nafas panjang, memusatkan pikiran pada detak jantung, memfokuskan diri pada satu titik, bisa juga dengan cara mengosongkan pikiran sejenak. Bagi seorang muslim, ketika kita shalat dan berdoa dengan khusyuk, itu sudah merupakan salah satu cara meditasi.
Cara efektif lainnya untuk mengendalikan pikiran agar senantiasa positif adalah dengan melakukan afirmasi. Afirmasi terbukti ratusan kali lebih kuat daripada pikiran negatif. Afirmasikan bahwa anda senantiasa merasa positif, antusias dan penuh sumber daya. Tanamkan dalam pikiran anda bahwa “Saya adalah tuan dari pikiran saya”.
Menurut Depak Chopra, setiap harinya kita berpikir sebanyak lebih dari 65.000 kali. Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa mengendalikan pikiran sebanyak itu?. Bagaimana caranya mengidentifikasi apakah pikiran tersebut positif atau negatif?
Selain diberikan pikiran, manusia pun memiliki tools yang bernama perasaan. Perasaan merupakan alarm diri yang akan berbunyi ketika kendali hidup kita bergerak pada jalur yang salah. Perasaan memiliki fungsi untuk mengartikan pikiran. Ketika kita berpikir negatif, maka perasaan kita pun akan negatif. Kita akan merasa gelisah, cemas, takut, khawatir, malu, dan ragu. Demikian sebaliknya ketika kita merasa yakin, tenang, semangat, bahagia, senang, dan percaya diri, maka saat itu pikiran kita berada dalam kondisi positif.
Perasaan atau emosi ini pun merupakan bahan bakan dari energi pikiran untuk berubah menjadi action. Jika kita perhatikan, seluruh keajaiban dunia tercipta dari emosi. Taj Mahal merupakan produk dari emosi cinta. Tembok besar cina merupakan hasil dari emosi takut bangsa cina terhadap serangan bangsa mongol.
Pikiran menjadikan anda dapat memilih dengan tepat apa yang sebenarnya anda inginkan dalam hidup ini, namun perasaanlah yang mampu mengubah pikiran itu menjadi sebuah tindakan yang selaras dengan terwujudnya semua impian anda.
Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk dapat mengubah peasaan atau emosi anda :
Petama, Anda dapat mengubah apa yang anda rasakan dengan mengubah bahasa tubuh maupun gerak tubuh anda. Selama ini kita sering beranggapan bahwa sikap tubuh kita merupakan cermin dari perasaan kita. Sehingga perasaanlah yang mengontrol gerak tubuh kita. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Pikiran, perasaan, dan gerak tubuh adalah sebuah sistem yang berkaitan dan terintegrasi. Anda dapat mengubah apa yang anda pikirkan dan apa yang anda rasakan dengan mengubah gerak tubuh anda. Ketika anda dalah kondisi perasaan negatif seperti sedih, takut, malu, tidak percaya diri, dan tidak berdaya, segera ubah gerak tubuh anda. Tersenyumlah lebar dengan tangan dan wajah ditengadahkan keatas. Lakukan gerakan lonjak-lonjak kecil. Berlarilah dengan cepat. Atau kepalkan tangan dan tinjukan keatas sambil berteriak “YES!”. Saya jamin, semua perasaan negatif anda akan berubah secara instant dengan perasaan baru yang lebih posif dan penuh sumber daya.
Kedua, ubah fokus. Otak kita hanya dapat berpikir satu hal dalam satu waktu. Apa yang kita pikirkan tergantung pada bagian mana teropong pikiran kita arahkan. Saat berada dipusat keramaian, kita bisa mengarahkan pandangan kita pada orang yang sedang bertengkar,saling memaki, dan saling adu jotos. Namun, kitapun memiliki pilihan untuk dapat mengarahkan pandangan kita pada mungkin sepasang suami istri yang berjalan bergandengan , saling berpandangan dengan senyum manis diwajahnya. Memfokuskan pandangan maupun pikiran kita pada hal yang menyenangkan akan membawa kita pada suatu perasaan yang menyenangkan pula.
Ketiga, Ubah kata/pertanyaan/pernyataan. suara internal atau self talk Anda. Dari hasil penelitian yang dilakukan Depak Chopra, 90% dari self talk yang terjadi dalam kepala kita adalah self talk yang bersifat negatif seperti : Tidak mungkin, mustahil, bisa sih..tapi.., saya tidak bisa, seandainya saja, mungkin nggak ya?, dan ratusan ungkapan negatif lainnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh. Sebab, manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh sang Pencipta untuk sukses namun diprogram untuk gagal. Yang memprogram untuk gagal siapa? Yang paling bertanggung jawab dalam memprogram anak untuk gagal adalah orang tua dan guru (Saya tidak akan membahasnya lebih detil, namun Anda dapat mendapatkan kejelasannya dalam training SUPER BRAIN POWER maupun SMART LEARNING STRATEGY yang dilaksanakan oleh SMART RESOURCE). Nah, untuk mengeliminir self talk negatif yang ada. Anda dapat melakukannya dengan mengubah kata dari misalnya “tidak bisa” menjadi “pasti bisa”. Mengubah Pertanyaan “apa masalahnya?” menjadi “bagaimana solusinya?”. Mengubah pernyataan “Uang adalah akar kejahatan!” menjadi “Karena kekurangan uang, orang menjadi jahat!”. Rasakan bedanya.
Keempat, ubah suara internal. Hampir setiap detik kita mendengarkan suara-suara didalam pikiran kita. Suara yang berkata sesuatu tentang diri kita, kepada diri kita. Maupun suara yang itu masih melekat keras dalam pikiran kita dikarenakan merupakan bagian dari pengalaman yang berkesan bagi kita. Contohnya adalah, kita memiliki kecenderungan untuk masih mengingat jelas suara orang-orang yang pernah membenatak maupun memarahi kita. Coba, suara-suara itu anda recall kemudian diubah sedemikian rupa sehingga membuat perasaan anda ikut berubah. Ubah temponya menjadi lebih lambat. Nadanya menjadi mirip suara mickey mouse, dan volumenya diperkecil. Terasa bedanya kan…
Kelima, ubah situasi. Sering kali ketika dalam keadaan capek maupun dalam keadaan suntuk saya melakukan perubahan situasi dalam pikiran. Meski dalam posisi yang tidak menyenangkan, saya membayangkan diri saya berada disebuah pantai yang berpasir putih bersih dengan pemandangannya yang sangat indah. Desir angin yang berhembus pelan membawa sebuah kesegaran alami. Kicau burung menjadikan hati semakin ceria. Perubahan situasi ini menghadirkan sebuah kedamaian dalam diri. Inilah yang oleh Sandy Mc gregor pengarang buku Piece of Mind sebagai tempat kedamaian.
Keenam, mengubah input. Junk in, junk out atau Masuk sampah, keluar sampah. Pikiran kita ibarat teko. Dia hanya akan emnumpahkan apa yang kita masukkkan kedalamnya. Jika yang kita masukkan adalah susu, maka yang dikeluarkan pun susu. Namun jika yang dimasukkan hanyalah kopi, mustahil keluarnya menjadi kopi susu. Perasaan anda pun demikian, ketika hal menyenangkan anda masukkan dalam pikiran, maka perasaan menyenangkanlah yang akan anda peroleh. Ubahlah input dalam pikiran anda dari hal-hal negatif seperti menonton sinetron, membaca berita kriminal, maupun mendengarkan musik rock dengan sesuatu yang lebih positif. Misalnya membaca buku atau komik lucu, cerita kepahlawanan, biografi orang sukses, dan motivasi pengembangan diri. Mendengarkan kaset maupun nonton film lucu, motivasi, kisah sukses, dan musik instrument. Mencari teman-teman yang dapat diajak diskusi tentang hal yang bermanfaat (bukan gosip maupun cerita jorok). Juga mencari mentor yang dapat menjadikan Anda senantiasa bersemangat dan hidup dengan prinsip manusia sejati. Terkait dengan hal ini, Robert Kiyosaki pernah mengatakan bahwa cobalah Anda tuliskan lima nama orang terdekat Anda. Tuliskan berapa penghasilan mereka perbulan, maka penghasilan yang Anda miliki adalah rata-rata dari jumlah penghasilan kelima orang teman Anda tersebut.
Kombinasi pikiran dan emosi merupakan kunci dari Law of Attraction. Pikiran mengarahkan fokus kita pada apa yang kita inginkan. Emosi yang kuat memancarkan getaran itu kepada sekeliling kita.
Selanjutnya bagaimana cara mengaplikasikan Law of Atrraction? Hukum ini sangatlah sederhana untuk dipraktekan. Terdiri dari tiga tahapan, yaitu : Meminta, Yakin, dan Menerima. Saya akan menjelaskan satu persatu tahapan-tahapan ini .
Tahapan pertama, Meminta dengan cara menuliskan apa yang Anda inginkan. Anda bisa mendapatkan apapun yang Anda inginkan dalam kehidupan ini jika saja anda mau meminta dan tahu cara meminta yang benar. Tentukan apa yang benar-benar Anda inginkan dalam kehidupan ini. Kehidupan seperti apa yang Anda inginkan?. Teman seperti apa yang ingin Anda miliki?. Berapa Banyak penghasilan Anda sebulan?. Kemana Anda ingin berlibur bulan depan?. Tuliskan semua yang Anda inginkan bagi kehidupan Anda untuk seminggu yang akan datang, sebulan, setahun, lima tahun hingga dua puluh tahun.
Ketika Anda menuliskan semua yang Anda minta, maka Anda sebenarnya sedang melakukan input data kedalam pikiran bawah sadar Anda. Satu catatan yang penting ketika Anda menuliskan apa yang Anda minta adalah gunakan kalimat positif dan bersifat sekarang. Sebagai contoh ”Syukur Alhamdulillah saya mendapatkan pasangan hidup yang setia, penuh kasih sayang, dan pengertian” atau ” Syukur Alhamdulillah saya merasa bahagia mendapatkan penghasilan 5 juta perbulan”.
Tahapan kedua, Yakin. Setelah Anda menentukan dan menuliskan apa yang Anda minta. Langkah selanjutnya adalah meyakini bahwa permintaan Anda akan terwujud. Lakukan afirmasi terhadap apa yang Anda minta. Lihatlah bahwa Anda sudah memiliki sesuatu tersebut.
Tahapan ketiga, Terima. Setelah Anda meminta dan yakin, langkah selanjutnya adalah Menerima. Menerima memiliki arti Anda ikhlas atas apa yang terjadi dengan permintaan Anda. Tugas kita hanyalah sekedar untuk Meminta dan Yakin. Anda tidak perlu mengkhawatirkan bagaimana permintaan anda akan diwujudkan. Syukurilah setiap waktu yang Anda jalani sebagai bagian dari proses terwujudnya permintaan Anda.
Mungkin Anda bertanya setelah ketiga langkah diatas Anda lakukan, berapa lama permintaan Anda akan terwujud? Menurut Dr. Joe Vitale tidak ada rumusan yang pasti apakah tiga puluh menit, tiga hari, tiga bulan, atau tiga tahun waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan Anda. Menurut saya, momentum terwujudnya permintaan Anda ditentukan oleh seberapa baik Anda menyelaraskan diri dengan alam. Semakin anda dapat menyatu dengan alam, maka akan semakin cepat proses terwujudnya permintaan Anda.
Ingatlah, meski Law of Attraction merupakan hukum pikiran. Law of AttrACTION tidak akan bekerja bila tidak ada ACTION. Disinilah letak bagaimana Anda harus dapat mensinergikan diri dengan alam. Pikiran Anda menentukan apa yang Anda minta. Perasaan Anda memancarkan getaran yang menjadikan permintaan Anda laksana Magnet. Tindakan Anda adalah rudal kendali yang mengantarkan Anda pada permintaan Anda.
Sungguh hebat kuasa yang diberikan Sang Pencipta kepada Manusia. Kuasa yang diberikan untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Kuasa yang dianugerahkan kepada manusia sebagai modal untuk memaksimalkan potensi dirinya. Kuasa yang diamanahkan agar manusia menemukan makna keberadaannya dan mengerahkannya sepenuh hati sebagai wujud sujud dan syukur seorang hamba pada Penciptanya. Sudahkah Anda mengenal dan menggunakan Rahasia Kuasa tersebut? SALAM SUKSES

Senin, 02 Juni 2008

SIAPA BILANG ORANG GORONTALO NGGAK PUNYA MINAT BACA?

Sehari setelah artikel saya yang berjudul “Keajaiban Pengembangan Diri” dimuat GP pada tanggal 5 dan 6 maret 2008 sebuah sms masuk ke HP saya. Bunyi sms tersebut seperti ini : ”Persepsi yang dikemukanan di GP sangat memandu para aktivis, tenaga pengajar & umat ke arah pencerahan pikiran serta gairah untuk membaca. Saran tolong dibuat tulisan tentang strategi menumbuhkan kemauan membaca, yang dikemukakan tadi merupakan salah satu strategi, tapi trik-trik yang lain belum dikemukakan” (085240579xxx). Saya ucapkan terima kasih untuk smsnya, karena sms inilah yang akhirnya menjadi inspirasi dan pendorong bagi saya untuk dapat menuliskan artikel ini.
Jika pada artikel saya sebelumnya kita telah membahas tentang potensi membaca bagi pengembangan diri. Selanjutnya kita akan membahas bagaimana teknik menumbuhkan kemauan mambaca dan manfaat membaca secara luas. Namun sebelum kita membahas hal tersebut, ijinkan saya menceritakan sebuah kisah menarik untuk Anda.
Pada akhir tahun 2005 selesai menyelesaikan studi di Yogyakarta, saya memutuskan untuk kembali ke Gorontalo. Setelah bertemu dengan gadis impian, saya menikah dan mulai membangun sebuah rumah tangga. Menariknya adalah, ternyata saya dan istri memiliki hobby yang sama, yaitu membaca. Yang membedakan mungkin dari jenis bacaanya. Saya menyenangi buku-buku yang banyak berkaitan dengan profesi saya sebagai trainer dan entrepreneur. Istri saya menyenangi novel dan buku-buku agama. Ketika semua buku kami yang lebih dari 600 judul itu kami kumpulkan. Tidak semua buku dapat kami pajang di rak buku. Sebagian kami masukkan dalam lemari, sebagian lagi masih berada di dalam dus karton yang kami letakkan di atas lemari.
Meski telah menikah, gairah kami untuk membaca tidak pernah surut. Rasa haus akan informasi baru senantiasa mengusik jiwa-jiwa kami. Permasalahan timbul ketika ternyata sebagai sebuah rumah tangga baru kami tidak memiliki lagi alokasi dana untuk membeli buku. Semua uang yang kami miliki hanya cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. Uang yang kami tabung sedikit demi sedikit telah kami depositokan untuk persiapan kelahiran si buah hati nanti.
Akhirnya, timbul ide dari kami untuk menyewakan koleksi-koleksi buku yang kami miliki. Dengan harapan, hasil dari sewa buku tersebut dapat kami belikan buku untuk dibaca, dan selesai dibaca dapat kami sewakan lagi. Masalah lainnya timbul, kami tidak memiliki modal untuk menyewa tempat dan membuat rak untuk pajangan. Akhirnya setelah diskusi yang cukup alot, kami memutuskan mencairkan deposito serta meminjam uang dari keluarga sebagai modal untuk usaha penyewaan buku.
Kami menyewa sebuah kios kecil yang berada di pintu barat kampus UNG. Setelah melakukan promosi mulut ke mulut akhirnya pada tanggal 27 Februari 2006 SUCCESS BOOK RENTAL di buka. Hal yang jauh diluar dugaan kami, respon mahasiswa dan masyarakat dengan dibukanya penyewaan buku ini sangat luar biasa. Bahkan sebagian dari para pelanggan memaksa untuk membeli koleksi kami meski dengan harga tinggi. Sejujurnya kami tergiur dengan harga yang ditawarkan , namun saya dan istri telah sepakat untuk tidak menjual koleksi-koleksi buku kami.
Setiap buku memiliki nilai historis yang sangat berarti bagi kami. Untuk dapat membeli buku-buku tersebut sering kali saya harus puasa senin kamis dan mengurangi uang jajan yang dikirimkan orang tua semasa kuliah. Sebagian lagi saya beli dari hasil kerja part time saya sebagai penjaga warnet, jualan donut dari kost ke kost, hingga jualan pakaian dan parfum di pelataran masjid kampus UGM.
Kewalahan menjawab paksaan para pelanggan yang sangat antusias untuk memiliki koleksi buku kami, akhirnya saya dan istri sepakat untuk sekalian membuka toko buku. Ide tersebut setelah kami ceritakan kepada teman-teman dan keluarga dekat, sebagian besar memberikan respon yang negatif. Alasan yang diberikan hampir sama, yaitu , Membuka toko buku di Gorontalo adalah sebuah keputusan bisnis yang salah. Masyarakat Gorontalo memiliki budaya baca yang sangat rendah. Lebih prospek jika membuka bisnis makanan atau pakaian modis.
Kami sempat shock dengan respon negative dari orang-orang tersebut dan sempat berniat untuk membatalkan maksud membuka toko buku. Namun setelah konsultasi dengan beberapa mentor bisnis saya yang ada di Yogya, Bandung dan Jakarta. Akhirnya saya putuskan untuk tetap membuka toko buku. Sekaligus saya tertantang untuk membuktikan apakah persepsi bahwa minat baca masyarakat Gorontalo yang rendah dikarenakan faktor budaya baca yang rendah, atau ada hal lainnya.
Dengan modal seadanya akhirnya SUCCESS BOOK STORE kami buka ditempat yang sama dengan penyewaan buku. Sehingga nama lengkapnya menjadi SUCCESS BOOK STORE & RENTAL. Berbagai strategi marketing pun kami gunakan untuk dapat mengundang pembeli ke toko kami. Mulai dari menyediakan buku-buku yang terbaru, pelayanan yang ramah, suasana yang nyaman, hingga gratis sampul plastik untuk setiap pembelian buku. Inovasi lainnya adalah kami menyatukan semua pelanggan dalam bentuk komunitas pembelajar yang bernama SUCCESS BOOK COMMUNITY, untuk mewadahi aktivitas maupun kegiatan dari komunitas pembelajar ini kamipun membangun cafe baca yang sekaligus dapat digunakan sebagai persinggahan bagi para mahasiswa baik sebelum maupun sepulangnya dari kampus. Di cafe ini mereka dapat membaca gratis buku koleksi rental maupun koran-koran harian setempat. Setiap bulannya juga kami adakan seminar, workshop, dan bedah buku dengan tema yang bermacam-macam. Di sesuaikan dengan isu atau trend apa yang sedang hangat.
Dari pengalaman membangun tempat penyewaan buku, toko buku, cafe baca, hingga membentuk komunitas pembelajar. Saya dapat menyimpulkan bahwa kurangnya minat baca masyarakat gorontalo bukanlah disebabkan oleh faktor budaya seperti yang sering disebut-sebut orang. Bagi saya masyarakat Gorontalo adalah masyarakat yang terbuka dan siap berubah mengikuti kemajuan zaman. Yang mungkin menjadi kendala selama ini adalah karena kurangnya fasilitas yang memadai. Misalnya perpustakaan yang lengkap, akses internet, maupun toko buku yang lengkap sehingga dapat mengakomodir kebutuhan semua elemen masyarakat.
Sebelum SUCCESS BOOK dibuka, telah ada beberapa toko buku di Gorontalo. Hanya saja, jenis buku yang dijual masih sangat terbatas dan tergolong tidak up to date. Buku-buku yang umumnya dijual adalah buku-buku pegangan sekolah (SD/SMP/SMA) maupun buku buku Agama. Ada juga beberapa tempat yang ikut menjual buku namun hanya sebagai sampingan dari bisnis utamanya seperti fotocopy, rental pengetikan, maupun butik. Cara seperti ini menjadikan bisnis buku terkesan kurang prospek.
Sederhananya, saya senang mengilustrasikan bahwa ketika kita membicarakan tentang minat baca, maka itu sama dengan kita membahas minat kita terhadap makanan. Satu contoh dikalangan masyarakat Gorontalo sebagian besar sepakat bahwa ayam bakar iloni adalah masakan yang enak. Tapi apakah semua orang Gorontalo senang makan ayam bakar iloni?, sudah pasti tidak!, kenapa ?, Mungkin dibandingkan ayam bakar iloni, ada yang lebih menyukai nasi goreng atau aneka olahan mie.
Demikian halnya dengan membaca buku. Seseorang cenderung akan menikmati jenis buku yang sesuai dengan minat dan seleranya. Apakah itu jenis buku filsafat, sastra, psikologi umum, bahan kuliah, buku agama, atau yang lainnya. Sebagai contoh, bagi yang senang baca novel maka dia akan menyenangi membaca novel. Akan sangat berat jika orang tersebut kita minta untuk membaca buku filsafat.
Pekerjaan membaca bisa kita bagi menjadi dua, yaitu sebagai aktivitas hobby atau sebagai sebuah keharusan. Membaca buku yang kita minati merupakan bagaian dari hobby sedangkan membaca buku yang merupakan bagian dari tugas maupun tanggung jawab kita maka itu termasuk membaca sebagai sebuah keharusan. Ketika Anda penggemar berat novel islami karya Habiburrahman El Shiraz, tanpa terasa Anda dapat menghabiskan waktu hingga berjam-jam hanya untuk menyelesaikan novel tersebut. Lain halnya ketika disaat yang sama anda mendapat tugas dari sekolah atau kampus untuk membaca satu bab sebagai bahan pelajaran besok. Meski hanya terdiri dari beberapa halaman umumnya akan terasa berat untuk dijalani.
Jika demikian, bagaimana caranya menumbuhkan minat baca? Menumbuhkan minat baca alangkah baiknya dimulai ketika seseorang masih dalam masa kanak-kanak. Ketika minat ini tumbuh sejak kecil, lama kelamaan minat ini akan berubah menjadi Hobby bahkan menjadi sebuah gaya hidup.
Sesungguhnya anak belajar dari apa yang dilakukan orang tua. Agar anak senang membaca, orang tua haruslah dapat memberikan contoh. Ketika orang tua mampu menjadi contoh bagi sang anak, maka setiap kebiasaan positif orang tua akan ikut pada anak. Hal yang sangat menyedihkan ketika orang tua senantiasa memarahi dan memaksa anak untuk membaca, sementara orang tuanya sendiri sangat jarang terlihat oleh anak membaca, seringnya nonton sinetron atau duduk santai tanpa melakukan aktivitas apa-apa. Buah mangga tidak jatuh jauh dari pohonnya.
Langkah pertama dalam menumbuhkan minat baca pada anak adalah dengan memberikan contoh kepada anak tantang kebiasaan membaca. Misalnya setiap kali anak menjelang tidur, orang tua perlu membacakan cerita pengantar tidur. Selain mengembangkan kedekatan hubungan antara orang tua dan anak, manfaat-manfaat lainnya yang dapat diperoleh anak adalah tertanamnya nilai-nilai hidup pada anak, bertambahnya perbendaharaan kata, meningkatnya kemampuan imajinasi, serta berkembangnya kecerdasan linguistic sebagai salah satu kecerdasan dalam teori multiple intelegence yang dikemukakan oleh Dr. Howard Gardner.
Langkah kedua adalah mendekatkan anak pada buku. Biasakanlah anak anda membaca buku cerita yang disukainya secara konsisten selama 21 hari. Diusahakan bukunya yang tipis dan penuh dengan gambar berwarna. Bila anak dapat membaca secara konsisten selama 21 hari maka kebiasaan membaca akan timbul. Cara lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan senantiasa mengajak anak ke toko buku. Biarkanlah dia melihat sepuasnya apa yang ada ditoko buku hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengambil satu untuk dibacanya.
Strategi diatas terlihat sangat sederhana, namun saya yakin akan sulit diaplikasikan khususnya bagi Anda selaku orang tua. Jika kita amati, rata-rata orang dewasa saat ini mengalami penurunan semangat belajar hingga lebih dari Sembilan puluh lima persen. Delapan puluh persen orang dewasa mulai berhenti membaca buku ketika selesai studi. Berbagai alasan sering dikemukakan, mulai dari kesibukan kerja, susah membaca karena mata mulai rabun, hingga alasan bahwa apa gunanya belajar lagi, toh kita sudah memiliki pekerjaan, punya kehidupan yang layak, keluarga yang bahagia, dan sebagainya. Jika demikian, bisa dipastikan orang tua saat ini akan mengalami kesulitan dalam menjadi contoh sebagai pribadi pembelajar pada anaknya.
Saran saya adalah sudinya orang tua tidaklah hanya menuntut anak untuk gemar membaca, tetapi juga berusaha terus mengembangkan mental pembelajar seumur hidup (Longlife Learning mentality) sehingga dapat menjadi teladan bagi sang Anak.
Selanjutnya bagaimana dengan orang dewasa yang ingin menumbuhkan dan mengembangkan minat baca, Apakah masih mungkin? Selama ada kemauan disitu ada jalan. Cara menumbuhkan minat bacanya kurang lebih sama dengan strategi di atas. Yang terpenting adalah mulai membiasakan untuk membaca. Mulailah dari bacaan yang ringan dan disukai. Dapat berupa koran, majalah, ataupun artikel-artikel pendek. Setelah mulai enjoy dengan kegiatan membaca barulah dikembangkan ke jenis buku lainnya.
Sebuah langkah yang tepat bagi Gorontalo sebagai provinsi berkembang untuk menjadikan program menanamkan budaya membaca sebagai salah satu cara dalam pengembangan SDM yang unggul. Dengan membaca, seseorang akan bertambah wawasan dan pengetahuannya. Dengan bertambahnya wawasan dan pengetahuan inilah seseorang baru dapat mengembangkan dirinya. Setelah dirinya berkembang, dia dapat mengembangkan keluarga dan teman-temannya, kemudian organisasi, daerah, hingga negaranya.
Upaya menanamkan budaya membaca seharusnya bukanlah hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah semata, khususnya dinas pendidikan. Tanggung jawab ini haruslah dipikul oleh setiap individu, paling tidak untuk keperluan dirinya sendiri. Sering sekali saya melihat mahasiswa yang dengan bangga mengaku dirinya aktivis, namun ketika berorasi dan berdiskusi materi yang disampaikan sangatlah dangkal. Orang tua yang cara mendidik dan memperlakukan anak masih sama seperti cara yang dilakukan oleh kakek nenek buyutnya, sementara tantangan hidup sang anak saat ini jauh berbeda dengan masa orang tuanya dibesarkan. Pribadi yang berprofesi sebagai guru dan dosen yang materi serta cara mengajarnya masih tetap sama sejak menerima SK pengangkatannya berpuluh-puluh tahun yang lalu, sementara ilmu dan metode pengajaran telah berkembang dengan sangat pesatnya. Pelaku bisnis yang tetap menjalankan bisnisnya dengan cara-cara yang tidak bermoral ditengah perilaku konsumen yang semakin cerdas. Pemimpin yang kehabisan ide untuk mengembangkan organisasi yang dipimpinnya ditengah iklim persaingan yang semakin tinggi. Sementara kita ketahui bersama bahwa leader is reader.
Sebuah slogan yang sering saya sampaikan kepada teman-teman di SUCCESS BOOK COMMUNITY adalah “You are what you think, you think what you read, so… you are what you read. without read you are is nothing!” SALAM SUKSES. (Line Discuss : 0435-8732025)

SIAPA BILANG ORANG GORONTALO NGGAK PUNYA MINAT BACA?

Sehari setelah artikel saya yang berjudul “Keajaiban Pengembangan Diri” dimuat GP pada tanggal 5 dan 6 maret 2008 sebuah sms masuk ke HP saya. Bunyi sms tersebut seperti ini : ”Persepsi yang dikemukanan di GP sangat memandu para aktivis, tenaga pengajar & umat ke arah pencerahan pikiran serta gairah untuk membaca. Saran tolong dibuat tulisan tentang strategi menumbuhkan kemauan membaca, yang dikemukakan tadi merupakan salah satu strategi, tapi trik-trik yang lain belum dikemukakan” (085240579xxx). Saya ucapkan terima kasih untuk smsnya, karena sms inilah yang akhirnya menjadi inspirasi dan pendorong bagi saya untuk dapat menuliskan artikel ini.
Jika pada artikel saya sebelumnya kita telah membahas tentang potensi membaca bagi pengembangan diri. Selanjutnya kita akan membahas bagaimana teknik menumbuhkan kemauan mambaca dan manfaat membaca secara luas. Namun sebelum kita membahas hal tersebut, ijinkan saya menceritakan sebuah kisah menarik untuk Anda.
Pada akhir tahun 2005 selesai menyelesaikan studi di Yogyakarta, saya memutuskan untuk kembali ke Gorontalo. Setelah bertemu dengan gadis impian, saya menikah dan mulai membangun sebuah rumah tangga. Menariknya adalah, ternyata saya dan istri memiliki hobby yang sama, yaitu membaca. Yang membedakan mungkin dari jenis bacaanya. Saya menyenangi buku-buku yang banyak berkaitan dengan profesi saya sebagai trainer dan entrepreneur. Istri saya menyenangi novel dan buku-buku agama. Ketika semua buku kami yang lebih dari 600 judul itu kami kumpulkan. Tidak semua buku dapat kami pajang di rak buku. Sebagian kami masukkan dalam lemari, sebagian lagi masih berada di dalam dus karton yang kami letakkan di atas lemari.
Meski telah menikah, gairah kami untuk membaca tidak pernah surut. Rasa haus akan informasi baru senantiasa mengusik jiwa-jiwa kami. Permasalahan timbul ketika ternyata sebagai sebuah rumah tangga baru kami tidak memiliki lagi alokasi dana untuk membeli buku. Semua uang yang kami miliki hanya cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. Uang yang kami tabung sedikit demi sedikit telah kami depositokan untuk persiapan kelahiran si buah hati nanti.
Akhirnya, timbul ide dari kami untuk menyewakan koleksi-koleksi buku yang kami miliki. Dengan harapan, hasil dari sewa buku tersebut dapat kami belikan buku untuk dibaca, dan selesai dibaca dapat kami sewakan lagi. Masalah lainnya timbul, kami tidak memiliki modal untuk menyewa tempat dan membuat rak untuk pajangan. Akhirnya setelah diskusi yang cukup alot, kami memutuskan mencairkan deposito serta meminjam uang dari keluarga sebagai modal untuk usaha penyewaan buku.
Kami menyewa sebuah kios kecil yang berada di pintu barat kampus UNG. Setelah melakukan promosi mulut ke mulut akhirnya pada tanggal 27 Februari 2006 SUCCESS BOOK RENTAL di buka. Hal yang jauh diluar dugaan kami, respon mahasiswa dan masyarakat dengan dibukanya penyewaan buku ini sangat luar biasa. Bahkan sebagian dari para pelanggan memaksa untuk membeli koleksi kami meski dengan harga tinggi. Sejujurnya kami tergiur dengan harga yang ditawarkan , namun saya dan istri telah sepakat untuk tidak menjual koleksi-koleksi buku kami.
Setiap buku memiliki nilai historis yang sangat berarti bagi kami. Untuk dapat membeli buku-buku tersebut sering kali saya harus puasa senin kamis dan mengurangi uang jajan yang dikirimkan orang tua semasa kuliah. Sebagian lagi saya beli dari hasil kerja part time saya sebagai penjaga warnet, jualan donut dari kost ke kost, hingga jualan pakaian dan parfum di pelataran masjid kampus UGM.
Kewalahan menjawab paksaan para pelanggan yang sangat antusias untuk memiliki koleksi buku kami, akhirnya saya dan istri sepakat untuk sekalian membuka toko buku. Ide tersebut setelah kami ceritakan kepada teman-teman dan keluarga dekat, sebagian besar memberikan respon yang negatif. Alasan yang diberikan hampir sama, yaitu , Membuka toko buku di Gorontalo adalah sebuah keputusan bisnis yang salah. Masyarakat Gorontalo memiliki budaya baca yang sangat rendah. Lebih prospek jika membuka bisnis makanan atau pakaian modis.
Kami sempat shock dengan respon negative dari orang-orang tersebut dan sempat berniat untuk membatalkan maksud membuka toko buku. Namun setelah konsultasi dengan beberapa mentor bisnis saya yang ada di Yogya, Bandung dan Jakarta. Akhirnya saya putuskan untuk tetap membuka toko buku. Sekaligus saya tertantang untuk membuktikan apakah persepsi bahwa minat baca masyarakat Gorontalo yang rendah dikarenakan faktor budaya baca yang rendah, atau ada hal lainnya.
Dengan modal seadanya akhirnya SUCCESS BOOK STORE kami buka ditempat yang sama dengan penyewaan buku. Sehingga nama lengkapnya menjadi SUCCESS BOOK STORE & RENTAL. Berbagai strategi marketing pun kami gunakan untuk dapat mengundang pembeli ke toko kami. Mulai dari menyediakan buku-buku yang terbaru, pelayanan yang ramah, suasana yang nyaman, hingga gratis sampul plastik untuk setiap pembelian buku. Inovasi lainnya adalah kami menyatukan semua pelanggan dalam bentuk komunitas pembelajar yang bernama SUCCESS BOOK COMMUNITY, untuk mewadahi aktivitas maupun kegiatan dari komunitas pembelajar ini kamipun membangun cafe baca yang sekaligus dapat digunakan sebagai persinggahan bagi para mahasiswa baik sebelum maupun sepulangnya dari kampus. Di cafe ini mereka dapat membaca gratis buku koleksi rental maupun koran-koran harian setempat. Setiap bulannya juga kami adakan seminar, workshop, dan bedah buku dengan tema yang bermacam-macam. Di sesuaikan dengan isu atau trend apa yang sedang hangat.
Dari pengalaman membangun tempat penyewaan buku, toko buku, cafe baca, hingga membentuk komunitas pembelajar. Saya dapat menyimpulkan bahwa kurangnya minat baca masyarakat gorontalo bukanlah disebabkan oleh faktor budaya seperti yang sering disebut-sebut orang. Bagi saya masyarakat Gorontalo adalah masyarakat yang terbuka dan siap berubah mengikuti kemajuan zaman. Yang mungkin menjadi kendala selama ini adalah karena kurangnya fasilitas yang memadai. Misalnya perpustakaan yang lengkap, akses internet, maupun toko buku yang lengkap sehingga dapat mengakomodir kebutuhan semua elemen masyarakat.
Sebelum SUCCESS BOOK dibuka, telah ada beberapa toko buku di Gorontalo. Hanya saja, jenis buku yang dijual masih sangat terbatas dan tergolong tidak up to date. Buku-buku yang umumnya dijual adalah buku-buku pegangan sekolah (SD/SMP/SMA) maupun buku buku Agama. Ada juga beberapa tempat yang ikut menjual buku namun hanya sebagai sampingan dari bisnis utamanya seperti fotocopy, rental pengetikan, maupun butik. Cara seperti ini menjadikan bisnis buku terkesan kurang prospek.
Sederhananya, saya senang mengilustrasikan bahwa ketika kita membicarakan tentang minat baca, maka itu sama dengan kita membahas minat kita terhadap makanan. Satu contoh dikalangan masyarakat Gorontalo sebagian besar sepakat bahwa ayam bakar iloni adalah masakan yang enak. Tapi apakah semua orang Gorontalo senang makan ayam bakar iloni?, sudah pasti tidak!, kenapa ?, Mungkin dibandingkan ayam bakar iloni, ada yang lebih menyukai nasi goreng atau aneka olahan mie.
Demikian halnya dengan membaca buku. Seseorang cenderung akan menikmati jenis buku yang sesuai dengan minat dan seleranya. Apakah itu jenis buku filsafat, sastra, psikologi umum, bahan kuliah, buku agama, atau yang lainnya. Sebagai contoh, bagi yang senang baca novel maka dia akan menyenangi membaca novel. Akan sangat berat jika orang tersebut kita minta untuk membaca buku filsafat.
Pekerjaan membaca bisa kita bagi menjadi dua, yaitu sebagai aktivitas hobby atau sebagai sebuah keharusan. Membaca buku yang kita minati merupakan bagaian dari hobby sedangkan membaca buku yang merupakan bagian dari tugas maupun tanggung jawab kita maka itu termasuk membaca sebagai sebuah keharusan. Ketika Anda penggemar berat novel islami karya Habiburrahman El Shiraz, tanpa terasa Anda dapat menghabiskan waktu hingga berjam-jam hanya untuk menyelesaikan novel tersebut. Lain halnya ketika disaat yang sama anda mendapat tugas dari sekolah atau kampus untuk membaca satu bab sebagai bahan pelajaran besok. Meski hanya terdiri dari beberapa halaman umumnya akan terasa berat untuk dijalani.
Jika demikian, bagaimana caranya menumbuhkan minat baca? Menumbuhkan minat baca alangkah baiknya dimulai ketika seseorang masih dalam masa kanak-kanak. Ketika minat ini tumbuh sejak kecil, lama kelamaan minat ini akan berubah menjadi Hobby bahkan menjadi sebuah gaya hidup.
Sesungguhnya anak belajar dari apa yang dilakukan orang tua. Agar anak senang membaca, orang tua haruslah dapat memberikan contoh. Ketika orang tua mampu menjadi contoh bagi sang anak, maka setiap kebiasaan positif orang tua akan ikut pada anak. Hal yang sangat menyedihkan ketika orang tua senantiasa memarahi dan memaksa anak untuk membaca, sementara orang tuanya sendiri sangat jarang terlihat oleh anak membaca, seringnya nonton sinetron atau duduk santai tanpa melakukan aktivitas apa-apa. Buah mangga tidak jatuh jauh dari pohonnya.
Langkah pertama dalam menumbuhkan minat baca pada anak adalah dengan memberikan contoh kepada anak tantang kebiasaan membaca. Misalnya setiap kali anak menjelang tidur, orang tua perlu membacakan cerita pengantar tidur. Selain mengembangkan kedekatan hubungan antara orang tua dan anak, manfaat-manfaat lainnya yang dapat diperoleh anak adalah tertanamnya nilai-nilai hidup pada anak, bertambahnya perbendaharaan kata, meningkatnya kemampuan imajinasi, serta berkembangnya kecerdasan linguistic sebagai salah satu kecerdasan dalam teori multiple intelegence yang dikemukakan oleh Dr. Howard Gardner.
Langkah kedua adalah mendekatkan anak pada buku. Biasakanlah anak anda membaca buku cerita yang disukainya secara konsisten selama 21 hari. Diusahakan bukunya yang tipis dan penuh dengan gambar berwarna. Bila anak dapat membaca secara konsisten selama 21 hari maka kebiasaan membaca akan timbul. Cara lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan senantiasa mengajak anak ke toko buku. Biarkanlah dia melihat sepuasnya apa yang ada ditoko buku hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengambil satu untuk dibacanya.
Strategi diatas terlihat sangat sederhana, namun saya yakin akan sulit diaplikasikan khususnya bagi Anda selaku orang tua. Jika kita amati, rata-rata orang dewasa saat ini mengalami penurunan semangat belajar hingga lebih dari Sembilan puluh lima persen. Delapan puluh persen orang dewasa mulai berhenti membaca buku ketika selesai studi. Berbagai alasan sering dikemukakan, mulai dari kesibukan kerja, susah membaca karena mata mulai rabun, hingga alasan bahwa apa gunanya belajar lagi, toh kita sudah memiliki pekerjaan, punya kehidupan yang layak, keluarga yang bahagia, dan sebagainya. Jika demikian, bisa dipastikan orang tua saat ini akan mengalami kesulitan dalam menjadi contoh sebagai pribadi pembelajar pada anaknya.
Saran saya adalah sudinya orang tua tidaklah hanya menuntut anak untuk gemar membaca, tetapi juga berusaha terus mengembangkan mental pembelajar seumur hidup (Longlife Learning mentality) sehingga dapat menjadi teladan bagi sang Anak.
Selanjutnya bagaimana dengan orang dewasa yang ingin menumbuhkan dan mengembangkan minat baca, Apakah masih mungkin? Selama ada kemauan disitu ada jalan. Cara menumbuhkan minat bacanya kurang lebih sama dengan strategi di atas. Yang terpenting adalah mulai membiasakan untuk membaca. Mulailah dari bacaan yang ringan dan disukai. Dapat berupa koran, majalah, ataupun artikel-artikel pendek. Setelah mulai enjoy dengan kegiatan membaca barulah dikembangkan ke jenis buku lainnya.
Sebuah langkah yang tepat bagi Gorontalo sebagai provinsi berkembang untuk menjadikan program menanamkan budaya membaca sebagai salah satu cara dalam pengembangan SDM yang unggul. Dengan membaca, seseorang akan bertambah wawasan dan pengetahuannya. Dengan bertambahnya wawasan dan pengetahuan inilah seseorang baru dapat mengembangkan dirinya. Setelah dirinya berkembang, dia dapat mengembangkan keluarga dan teman-temannya, kemudian organisasi, daerah, hingga negaranya.
Upaya menanamkan budaya membaca seharusnya bukanlah hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah semata, khususnya dinas pendidikan. Tanggung jawab ini haruslah dipikul oleh setiap individu, paling tidak untuk keperluan dirinya sendiri. Sering sekali saya melihat mahasiswa yang dengan bangga mengaku dirinya aktivis, namun ketika berorasi dan berdiskusi materi yang disampaikan sangatlah dangkal. Orang tua yang cara mendidik dan memperlakukan anak masih sama seperti cara yang dilakukan oleh kakek nenek buyutnya, sementara tantangan hidup sang anak saat ini jauh berbeda dengan masa orang tuanya dibesarkan. Pribadi yang berprofesi sebagai guru dan dosen yang materi serta cara mengajarnya masih tetap sama sejak menerima SK pengangkatannya berpuluh-puluh tahun yang lalu, sementara ilmu dan metode pengajaran telah berkembang dengan sangat pesatnya. Pelaku bisnis yang tetap menjalankan bisnisnya dengan cara-cara yang tidak bermoral ditengah perilaku konsumen yang semakin cerdas. Pemimpin yang kehabisan ide untuk mengembangkan organisasi yang dipimpinnya ditengah iklim persaingan yang semakin tinggi. Sementara kita ketahui bersama bahwa leader is reader.
Sebuah slogan yang sering saya sampaikan kepada teman-teman di SUCCESS BOOK COMMUNITY adalah “You are what you think, you think what you read, so… you are what you read. without read you are is nothing!” SALAM SUKSES. (Line Discuss : 0435-8732025)

MITOS BERBAHAYA DIBALIK TES IQ

Suatu ketika ada seorang ibu yang bertanya “Mungkin nggak ya anak saya berhasil, sementara hasil tes IQ-nya tergolong rendah”?. Pertanyaan itu mungkin tidak asing bagi Anda semua karena bisa jadi meski Anda belum pernah ikut tes IQ sekalipun, ada sebuah kekhawatiran apabila ternyata tes IQ saya jelek, tamatlah harapan saya untuk sukses.
Nah, sekarang apakah memang benar ada keterkaitan antara nilai hasil tes IQ dan keberhasilan seseorang? Apakah sebuah jaminan bahwa orang yang ber IQ tinggi akan lebih sukses dibandingkan orang yang memiliki IQ rendah? Sebelum kita menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu seperti apa tes IQ tersebut. Sepengetahuan saya, tes IQ terutama hanya menguji dua jenis kecerdasan saja, yaitu kecerdasan logika/matematika dan linguistic serta sedikit kecerdasan visual-spasial. Sehingga hasil tes ini tidaklah dapat dijadikan sebagai acuan bagi keberhasilan hidup seseorang. Menurut Gardner dalam teori Multiple Intelegence, manusia mempunyai delapan kecerdasan, yaitu kecerdasan logika/matematika, linguistic, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, natural, musical, dan visual-spatial. Sementara itu tes IQ juga tidak dapat menguji kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Suatu mitos yang berkembang di masyarakat adalah bahwa IQ itu bersifat permanen. Sehingga orang yang memiliki IQ rendah maka itulah kutukan hidup yang harus diterimanya. Berdasarkan penelitian terkini, IQ bukanlah sesuatu yang sifatnya permanen. IQ seseorang dapat turun maupun naik. Suatu penelitian yang pernah dilakukan di Southwest State University sejak tahun 1989, dengan teknik tertentu, yang dapat mengaktifkan berbagai bagian otak secara simultan, didapatkan hasil yang snagat mencengangkan. Hanya dengan melatih teknik tersebut selama 25 jam, IQ dapat meningkat sebesar 20 point. Yang lebih menakjubkan lagi di sebuah institusi ternama di Swiss, dengan menggunakan bantuan peralatan mutakhir, terjadi peningkatan IQ sebesar 30% lebih tinggi dari IQ semula.
Cara lainnya yang lebih mudah untuk dapat meningkatkan IQ adalah dengan mendengarkan music Mozart “Sonata for Two Pianos in D”. mendengarkan music ini selama 15 menit akan meningkatkan IQ sebesar 8 hingga 9 point. Frekuensi yang dibutuhkan untuk dapat mengisi dan mengaktifkan sel otak adalah frekuensi 8.000 Hz atau 8 KHz. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa musik Mozart sangat kaya dengan frekuensi 8 KHz. Itulah sebabnya kenapa getaran dan frekuensi dari alunan music Mozart yang diterima oleh telinga kita membuat kita merasa segar. Berbeda halnya dengan musik dengan frekuensi rendah seperti Heavy Metal dan rock yang sangat menguras energi sel otak dan membuat tubuh kita lelah.
Musik Mozart dan Baroque juga dapat sangat membantu dalam proses pembelajaran. Untuk memudahkan kita memasukkan informasi kedalam otak, gunakanlah musik instrument dengan tempo 55-57 bit per menit. Sedangkan untuk curah gagasan, diskusi, kerja kelompok, atau tugas yang membutuhkan proses berpikir kreatif gunakanlah music dengan tempo di atas 100 bit per menit. Tempo music ini dapat mempengaruhi detak jantung. Musik dengan tempo 55-57 bit permenit, atau rata-rata 60 bit permenit, akan menurunkan detak jantung hingga 60 kali per menit.Detak jantung 60 kali permenit adalah detak jantung orang yang dalam keadaan rileks. Kondisi tubuh yang rileks selanjutnya akan berhubungan dengan kondisi getaran otak, yaitu gelombang Alfa ( 8 – 12 KHz). Kondisi Alfa adalah kondisi yang paling baik untuk belajar. Sedangkan music dengan tempo tinggi membawa gelombang otak masuk kedalam kondisi Beta dimana hanya sesuai untuk berpikir kritis dan cepat.
Selanjutnya kita kembali kepada pertanyaan diatas, apakah ada kaitan antara nilai IQ dengan keberhasilan hidup seseorang? Kontribusi IQ dalam menentukan keberhasilan seseorang hanya berkisar 10 %. Sisanya sebesar 90% adalah kontribusi dari EQ (Kecerdasan Emosi). IQ berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis, sedangkan EQ terkait dengan kemampuan pengendalian diri, level kesadaran, penguasaan dan pemanfaatan emosi demi kemajuan diri. Inilah yang menjawab mengapa ada begitu banyak orang yang sangat pintar (ber IQ tinggi) namun memiliki prestasi yang biasa-biasa. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa jalur saraf yang berasal dari pusat emosi (sistim limbic) yang menuju ke pusat berpikir(korteks prefrontal) jumlahnya jauh lebih banyak daripada sebaliknya. Hal ini berarti emosi mengalahkan logika. Dengan kata lain, kemampuan berpikir seseorang lebih ditentukan oleh kondisi emosinya diaripada sebaliknya.
Di masyarakat, nilai IQ yang tinggi bisa menjadi sebab diterimanya seseorang dalam sebuah pekerjaan, organisasi, maupun komunitas. Akan tetapi kualias EQ-lah yang akan menentukan seberapa baik orang tersebut eksis di dalamnya dan seberapa cepat dia di promosikan. Mungkin Anda pernah menemukan orang-orang dengan nilai IQ tinggi (cerdas) namun cenderung memiliki sikap negative seperti individualis, mudah tersinggung, sombong, arogan, tidak dapat bekerja dalam tim. Secara hasil kerja, tidak ada yang dapat meragukan kualitasnya. Hanya saja, dikarenakan sikap negatife yang dimiliki, orang-orang dengan IQ yang tinggi ini menjadi pribadi yang tidak menyenangkan dan cenderung merusak suasana disekitarnya.
IQ hanyalah salah satu indicator yang banyak digunakan untuk memprediksi prestasi akademis. Anak yang memiliki IQ yang tinggi biasanya memiliki prestasi yang baik. Semakin tinggi IQ-nya secara umum semakin tinggi pula prestasi akademiknya. Namun, IQ tidak dapat digunakan untuk memprediksi prestasi hidup. Prestasi hidup lebih ditentukan oleh kecakapan hidup yang dikuasai oleh anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Eli Ginzberg mengungkapkan bahwa mahasiswa yang lulus dengan mendapatkan penghargaan (predikat memuaskan, cum laude atau summa cum laude), mahasisaw yang mendapatkan penghargaan prestasi akademisnya, mahasiswa yang berhasil masuk dalam Phi Beta Kappa ternyata cenderung berprestasi biasa saja dalam hidup mereka.
Di Amerika pernah dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui 100 faktor yang menentukan pencapaian keberhasilan hidup. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata factor “IQ yang tinggi” berada pada urutan ke 21, masuk ke sekolah yang top pada urutan 23, dan lulus dengan nilai yang sangat baik atau cum laude pada urutan 30. Factor-faktor penentu keberhasilan hidup dari 1 sampai 10, yaitu : (1) bersikap jujur kepada semua orang; (2)mempunyai disiplin yang baik; (3) pintar bergaul; (4)bekerja lebih keras daripada yang lain; (5)memiliki semangat dan kepribadian yang kompetitif; (6) memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan kuat; (7) mengatur hidup dengan sangat baik; (8)memiliki kemampuan untuk menjual ide atau produk; (9)melihat peluang yang tidak dilihat ornag lain; (10) berani mengambil resiko keuangan bila memberikan hasil yang baik.
Jika demikian, apakah perlu melakukan tes IQ pada anak? Hal ini tergantung keperluannya apa. Tes IQ sebaiknya digunakan untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan anak sulit belajar. Tes IQ yang tidak dilakukan dengan hati-hati dapat berakibat buruk bagi anak. Hasil tes IQ, berapapun hasilnya, baik tinggi maupun rendah akan menjadi label yang melekat pada diri anak, yang kemudian menjadi bagian pembentuk konsep dirinya. Disinilah letak bahayanya. SALAM SUKSES (Line Discuss 0435-8732025)

MITOS BERBAHAYA DIBALIK TES IQ

Suatu ketika ada seorang ibu yang bertanya “Mungkin nggak ya anak saya berhasil, sementara hasil tes IQ-nya tergolong rendah”?. Pertanyaan itu mungkin tidak asing bagi Anda semua karena bisa jadi meski Anda belum pernah ikut tes IQ sekalipun, ada sebuah kekhawatiran apabila ternyata tes IQ saya jelek, tamatlah harapan saya untuk sukses.
Nah, sekarang apakah memang benar ada keterkaitan antara nilai hasil tes IQ dan keberhasilan seseorang? Apakah sebuah jaminan bahwa orang yang ber IQ tinggi akan lebih sukses dibandingkan orang yang memiliki IQ rendah? Sebelum kita menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu seperti apa tes IQ tersebut. Sepengetahuan saya, tes IQ terutama hanya menguji dua jenis kecerdasan saja, yaitu kecerdasan logika/matematika dan linguistic serta sedikit kecerdasan visual-spasial. Sehingga hasil tes ini tidaklah dapat dijadikan sebagai acuan bagi keberhasilan hidup seseorang. Menurut Gardner dalam teori Multiple Intelegence, manusia mempunyai delapan kecerdasan, yaitu kecerdasan logika/matematika, linguistic, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, natural, musical, dan visual-spatial. Sementara itu tes IQ juga tidak dapat menguji kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Suatu mitos yang berkembang di masyarakat adalah bahwa IQ itu bersifat permanen. Sehingga orang yang memiliki IQ rendah maka itulah kutukan hidup yang harus diterimanya. Berdasarkan penelitian terkini, IQ bukanlah sesuatu yang sifatnya permanen. IQ seseorang dapat turun maupun naik. Suatu penelitian yang pernah dilakukan di Southwest State University sejak tahun 1989, dengan teknik tertentu, yang dapat mengaktifkan berbagai bagian otak secara simultan, didapatkan hasil yang snagat mencengangkan. Hanya dengan melatih teknik tersebut selama 25 jam, IQ dapat meningkat sebesar 20 point. Yang lebih menakjubkan lagi di sebuah institusi ternama di Swiss, dengan menggunakan bantuan peralatan mutakhir, terjadi peningkatan IQ sebesar 30% lebih tinggi dari IQ semula.
Cara lainnya yang lebih mudah untuk dapat meningkatkan IQ adalah dengan mendengarkan music Mozart “Sonata for Two Pianos in D”. mendengarkan music ini selama 15 menit akan meningkatkan IQ sebesar 8 hingga 9 point. Frekuensi yang dibutuhkan untuk dapat mengisi dan mengaktifkan sel otak adalah frekuensi 8.000 Hz atau 8 KHz. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa musik Mozart sangat kaya dengan frekuensi 8 KHz. Itulah sebabnya kenapa getaran dan frekuensi dari alunan music Mozart yang diterima oleh telinga kita membuat kita merasa segar. Berbeda halnya dengan musik dengan frekuensi rendah seperti Heavy Metal dan rock yang sangat menguras energi sel otak dan membuat tubuh kita lelah.
Musik Mozart dan Baroque juga dapat sangat membantu dalam proses pembelajaran. Untuk memudahkan kita memasukkan informasi kedalam otak, gunakanlah musik instrument dengan tempo 55-57 bit per menit. Sedangkan untuk curah gagasan, diskusi, kerja kelompok, atau tugas yang membutuhkan proses berpikir kreatif gunakanlah music dengan tempo di atas 100 bit per menit. Tempo music ini dapat mempengaruhi detak jantung. Musik dengan tempo 55-57 bit permenit, atau rata-rata 60 bit permenit, akan menurunkan detak jantung hingga 60 kali per menit.Detak jantung 60 kali permenit adalah detak jantung orang yang dalam keadaan rileks. Kondisi tubuh yang rileks selanjutnya akan berhubungan dengan kondisi getaran otak, yaitu gelombang Alfa ( 8 – 12 KHz). Kondisi Alfa adalah kondisi yang paling baik untuk belajar. Sedangkan music dengan tempo tinggi membawa gelombang otak masuk kedalam kondisi Beta dimana hanya sesuai untuk berpikir kritis dan cepat.
Selanjutnya kita kembali kepada pertanyaan diatas, apakah ada kaitan antara nilai IQ dengan keberhasilan hidup seseorang? Kontribusi IQ dalam menentukan keberhasilan seseorang hanya berkisar 10 %. Sisanya sebesar 90% adalah kontribusi dari EQ (Kecerdasan Emosi). IQ berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis, sedangkan EQ terkait dengan kemampuan pengendalian diri, level kesadaran, penguasaan dan pemanfaatan emosi demi kemajuan diri. Inilah yang menjawab mengapa ada begitu banyak orang yang sangat pintar (ber IQ tinggi) namun memiliki prestasi yang biasa-biasa. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa jalur saraf yang berasal dari pusat emosi (sistim limbic) yang menuju ke pusat berpikir(korteks prefrontal) jumlahnya jauh lebih banyak daripada sebaliknya. Hal ini berarti emosi mengalahkan logika. Dengan kata lain, kemampuan berpikir seseorang lebih ditentukan oleh kondisi emosinya diaripada sebaliknya.
Di masyarakat, nilai IQ yang tinggi bisa menjadi sebab diterimanya seseorang dalam sebuah pekerjaan, organisasi, maupun komunitas. Akan tetapi kualias EQ-lah yang akan menentukan seberapa baik orang tersebut eksis di dalamnya dan seberapa cepat dia di promosikan. Mungkin Anda pernah menemukan orang-orang dengan nilai IQ tinggi (cerdas) namun cenderung memiliki sikap negative seperti individualis, mudah tersinggung, sombong, arogan, tidak dapat bekerja dalam tim. Secara hasil kerja, tidak ada yang dapat meragukan kualitasnya. Hanya saja, dikarenakan sikap negatife yang dimiliki, orang-orang dengan IQ yang tinggi ini menjadi pribadi yang tidak menyenangkan dan cenderung merusak suasana disekitarnya.
IQ hanyalah salah satu indicator yang banyak digunakan untuk memprediksi prestasi akademis. Anak yang memiliki IQ yang tinggi biasanya memiliki prestasi yang baik. Semakin tinggi IQ-nya secara umum semakin tinggi pula prestasi akademiknya. Namun, IQ tidak dapat digunakan untuk memprediksi prestasi hidup. Prestasi hidup lebih ditentukan oleh kecakapan hidup yang dikuasai oleh anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Eli Ginzberg mengungkapkan bahwa mahasiswa yang lulus dengan mendapatkan penghargaan (predikat memuaskan, cum laude atau summa cum laude), mahasisaw yang mendapatkan penghargaan prestasi akademisnya, mahasiswa yang berhasil masuk dalam Phi Beta Kappa ternyata cenderung berprestasi biasa saja dalam hidup mereka.
Di Amerika pernah dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui 100 faktor yang menentukan pencapaian keberhasilan hidup. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata factor “IQ yang tinggi” berada pada urutan ke 21, masuk ke sekolah yang top pada urutan 23, dan lulus dengan nilai yang sangat baik atau cum laude pada urutan 30. Factor-faktor penentu keberhasilan hidup dari 1 sampai 10, yaitu : (1) bersikap jujur kepada semua orang; (2)mempunyai disiplin yang baik; (3) pintar bergaul; (4)bekerja lebih keras daripada yang lain; (5)memiliki semangat dan kepribadian yang kompetitif; (6) memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan kuat; (7) mengatur hidup dengan sangat baik; (8)memiliki kemampuan untuk menjual ide atau produk; (9)melihat peluang yang tidak dilihat ornag lain; (10) berani mengambil resiko keuangan bila memberikan hasil yang baik.
Jika demikian, apakah perlu melakukan tes IQ pada anak? Hal ini tergantung keperluannya apa. Tes IQ sebaiknya digunakan untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan anak sulit belajar. Tes IQ yang tidak dilakukan dengan hati-hati dapat berakibat buruk bagi anak. Hasil tes IQ, berapapun hasilnya, baik tinggi maupun rendah akan menjadi label yang melekat pada diri anak, yang kemudian menjadi bagian pembentuk konsep dirinya. Disinilah letak bahayanya. SALAM SUKSES (Line Discuss 0435-8732025)

KEAJAIBAN PENGEMBANGAN DIRI

Di Era saat ini sikap menjadi seorang pembelajar merupakan sebuah keharusan. Zaman bergerak dengan sangat cepat. Arus informasi melesat dengan tanpa dapat dihentikan. Menjadikan kompetisi kehidupan menjadi semakin keras. Hanya manusia yang memiliki kemampuan belajar dan berubah yang dapat tampil sebagai pribadi unggul.
Satu titik balik terbesar yang saya alami dalam kehidupan saya terjadi ketika saya menemukan keajaiban yang bernama PENGEMBANGAN DIRI. Sejak saat itu, hidup saya menjadi lebih bermakna. Hari demi hari tidak pernah sama lagi. Saya kemudian membuktikan bahwa ternyata pengembangan diri benar-benar dapat membuat saya berdiri tegak di atas kedua kaki saya dengan tetes keringat saya sendiri. Saya membuktikan bahwa saya dapat melakukan apa saja dengan cara mempelajari apa yang perlu dipelajari dalam mencapai sasaran yang telah saya tetapkan. Boleh dikatakan tidak ada satupun yang dapat membatasi apa yang akan kita lakukan, kita miliki, dan kita capai.
Dan secara pasti, masa depan gemilang berada ditangan mereka yang kompeten. Anda bisa saja kehilangan semua harta yang Anda miliki besok pagi, tetapi sepanjang Anda masih memiliki kemampuan berpikir dan mencari akal, Anda akan memperolehnya kembali, bahkan lebih banyak lagi. Masa depan dimiliki oleh mereka yang memiliki informasi lebih. Masa depan tidak berada ditangan mereka yang punya lebih banyak atau mereka yang punya lebih sedikit, tetapi mereka yang tahu lebih banyak atau mereka yang tahu lebih sedikit.

MANUSIA USANG KETINGGALAN ZAMAN
Dalam bidang apapun Anda bergelut saat ini, pengetahuan dan informasi yang Anda gunakan sekarang akan berlipat ganda jumlahnya dalam dua atau tiga tahun. Dasar Informasi apapun yang Anda miliki dengan cepat akan menjadi usang. Anda harus selalu mengikuti proses menerima informasi dan ide-ide baru jika Anda ingin selalu tidak ketinggalan zaman.
Untungnya, terdapat sebuah kunci sederhana yang terdiri dari dua bagian yang dapat Anda lakukan agar Anda selalu berada di barisan terdepan. Saya telah menggunakan kunci ini untuk senantiasa mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih maju. Kunci tersebut adalah senantiasa berpikiran terbuka (Open mind) dan belajar (Learn).

BUKA PIKIRAN, KUNCI MEMBUKA PINTU SUKSES
Menjadi kaya, sehat, bahagia, terkenal dan dicintai adalah keinginan semua orang. Memiliki kesuksesan menjadikan hidup kita sempurna (perfect life) dan lebih bermakna.
Sayangnya tidak semua orang bisa meraih kesuksesan hidup tersebut. Hal ini bukanlah karena meraih sukses itu hal yang mustahil diraih semua orang. Bukan juga karena sukses hanyalah milik segelintir orang. Setiap orang bisa sukses, karena sukses adalah hak setiap orang.
kebanyakan orang tidak dapat mencapai sukses yang mereka inginkan dikarenakan cara atau strategi yang mereka lakukan kurang tepat. Saya tidak akan mengatakan cara yang mereka lakukan salah. Karena cara yang salah berarti gagal. Sementara dalam kamus saya tidak ada kosakata gagal, yang ada adalah belajar. Ketika kita melakukan sesuatu dengan cara yang kurang tepat maka bidikan kita akan melenceng dari sasaran yang tepat.
Seseorang berharap untuk menghasilkan sesuatu yang lebih dalam setiap pekerjaannya, sementara dia tetap mempertahankan cara berpikir dan cara kerja yang sama. Untuk mendapatkan hasil A, tindakan kita juga harus A. Anda tidak mungkin akan mendapatkan A jika tindakan yang Anda lakukan adalah B. Demikian juga jika Anda menginginkan hasil B, selama tindakan yang Anda lakukan adalah A maka B adalah hal mustahil bagi Anda. Tindakan yang sama akan menghasilkan hasil yang sama. Untuk dapat memperoleh hasil yang berbeda, Anda harus memikirkan dan melakukannya dengan cara yang berbeda.
Formula ini berlaku pasti sebagaimana hukum perkalian dalam matematika. Perkalian 1 x 2 secara pasti sama dengan 2. 1 x 2 tidak akan pernah menghasilkan angka 10. Nilai 10 hanya akan Anda dapatkan ketika Anda mengubah perkalian 1 x 2 menjadi 1 x 10 atau 2 x 5.
Think without negative thinking. Cara pertama untuk menjadi orang yang memiliki pikiran terbuka adalah membebaskan terlebih dahulu pikiran Anda dari berbagai macam pikiran negatif seperti : prasangka, pesimis, apatis, khawatir, ragu-ragu, takut. Membiarkan pikiran-pikiran negatif ini terus ada dikepala Anda hanya akan menjadikan pikiran Anda terbelenggu di dalam kotak yang sekatnya menjulang tinggi. Seluruh potensi pikiran Anda akan terpenjara, dan menjadi kurus kering di dalamnya.
Cara sederhana menghilangkan semua pikiran negatif tersebut adalah dengan melakukan pe-nol-an pikiran atau zero mind. Zero mind terjadi ketika Anda mampu menilai sesuatu secara netral, tidak lebih tidak kurang, tidak tinggi tidak rendah. Dengan perspektif yang netral, Anda memandang segala sesuatu apa adanya, bukan dengan ada apanya.
Dalam percobaannya menemukan lampu, Thomas Alfa Edison melihat kegagalan demi kegagalannya dalam menemukan bola lampu secara apa adanya, tidak dengan pikiran ada apanya. Secara netral, Edison menilai bahwa semua percobaannya yang gagal adalah sebagai percobaan yang salah dalam menemukan bola lampu (berpikir apa adanya) bukan sebagai sebuah kegagalan atau bukti bahwa mustahil untuk menciptakan benda yang dapat memancarkan sinar (berpikir ada apanya).
Think out of box. Cara kedua untuk memiliki pikiran terbuka adalah berpikir diluar dari kotak. Setelah Anda meruntuhkan semua sekat pikiran negatif di dalam kepala. Saatnya bagi Anda untuk membiarkan pikiran Anda menjelajahi wilayah diluar dari tempat dimana selama ini dia disekap. Biarkanlah pikiran Anda berkenalan dengan hal-hal yang baru, mengembangkan wawasannya, dan bermain dengan seluruh potensi kreatifnya.
Dikisahkan pada awal percobaan menemukan lampu, Edison menggunakan jelaga atau karbon sisa pembakaran lampu minyak sebagai filamen. Di atas lampu minyak yang menyala diletakkan kaca. Jelaga yang menempel pada kaca tersebut kemudian dikerok dan dikumpulkan. Serbuk jelaga tersebut kemudian dicampur dengan larutan perekat tertentu hingga saling menyatu. Selanjutnya adonan serbuk jelaga tersebut dilinting sedemikian rupa sehingga berbentuk benang. Benang karbon inilah yang kemudian dimasukkan kedalam bola hampa udara dan dialiri listrik.
Ketika melinting serbuk karbon menjadi berbentuk benang, Edison melakukan percobaan tersebut hingga ribuan kali. Hal ini dikarenakan selain susah untuk dilinting, serbuk karbon ini setelah berbentuk benang menjadi sulit untuk dibentuk. Inilah yang menjadikan filamen yang terbuat dari karbon tersebut ternyata tidak dapat digunakan sesuai dengan harapan Edison.
Suatu ketika Edison menjatuhkan sebuah alat kerjanya dari atas meja. Alat tersebut jatuh menggelinding dan berhenti dibawah meja kerja Edison. Dengan membungkukkan punggung Edison mencoba mengambil alat tersebut hingga tanpa disadari olehnya ketika berdiri, kemeja yang dikenakannya tersangkut paku dan menyebabkan sobek besar.
Setelah meletakkan alat yang jatuh tadi, kemudian Edison mencari jarum dan benang untuk menjahit kembali kemejanya yang sobek. Dengan melihat benang jahit ditangannya yang sangat mudah dilekuk, terlintas dalam pikiran Edison untuk mengganti benang carbon dengan benang jahit yang ditempel dengan serbuk karbon. Filamen yang terbuat dari benang tersebut kemudian dimasukkan kedalam bola hampa udara dan dialiri listrik. Hasilnya, benang tersebut berpijar meski hanya beberapa saat karena hangus terbakar.
Eksperimen Edison dilanjutkan untuk menemukan cara agar filamen yang digunakan dapat bertahan lama dan dapat memancarkan pijar yang terang. Hingga akhirnya Edison mengganti benang jahit dengan senar yang selain mudah dilekuk juga memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding benang.
Ketika mengganti filamen dari serbuk karbon menjadi benang, dan benang menjadi senar. Edison menggunakan cara berpikir diluar kotak. Edison membebaskan pikirannya dari pikiran bahwa untuk membuat filamen hanya dapat dilakukan dengan cara melinting serbuk karbon menjadi berbentuk benang.
Seperti yang dikatakan oleh orang-orang bijak, ”Pikiran Anda itu seperti parasut, ia hanya bekerja ketika sudah terbuka.” Open mind menjadikan pikiran Anda terbuka dengan berbagai macam ide-ide baru. Dengan ide baru tersebut Anda menghasilkan sebuah pemikiran baru yang akhirnya menghasilkan tindakan baru. Dengan tindakan baru yang Anda lakukan maka akan menghasilkan hasil yang berbeda dibandingkan jika Anda melakukannya dengan tindakan yang sama dengan tindakan lama Anda.
.
MEMBACA SETIAP HARI
Ketika artikel saya yang berjudul “Be a long Life Learning” di muat harian gorontalo Pos pada pertengahan tahun 2007 kemarin. Salah seorang pembaca mengirimkan sms yang hingga kini masih saya simpan. Sms itu berbunyi : Thomas Charlie “The University of to day is booklife in this time is book”. Seseorang yang bukan alumni suatu perguruan tinggi tetapi memiliki kemampuan sama bahkan melebihi kemampuan seorang sarjana Cuma dengan gemar membaca. Was.
Jika ingin menjadi yang teratas dalam pekerjaan Anda, Anda harus membaca bacaan tentang bidang yang Anda geluti paling sedikit satu jam setiap hari, sambil Anda garis bawahi dan Anda buatkan catatannya. Jika membaca kurang dari satu jam sehari, Anda akan membahayakan posisi Anda sendiri sehingga mudah diungguli oleh pesaing-pesaing Anda. Seorang motivator terkenal, Jim Rohn, mengatakan bahwa “Garaplah diri Anda sekeras jika Anda menggarap pekerjaan Anda.”
Paling sedikit, Anda harus membaca bacaan-bacaan yang mendidik selama 30 sampai 60 menit setiap pagi. Catatlah baik-baik apa yang Anda baca. Baca kembali catatan Anda secara teratur. Pikirkan baik-baik apa yang telah Anda pelajari, dan pikirkan juga bagaimana Anda dapat menerapkan ide-ide baru dari bacaan iu kedalam kehidupan Anda sehari-hari.
Gunakan kemampuan visualisasi Anda untuk membayangkan diri Anda dalam memanfaatkan informasi baru tersebut. Hal ini secara dramatis meningkatkan kecepatan Anda belajar dan mengingat-ingat ide baru tersebut, dan meningkatkan kemungkinan anda mempergunakannya jika anda memiliki kesempatan.
Mari kita lihat apa yang Anda miliki jika Anda mulai membiasakan diri membaca buku sehari selama satu jam. Membaca buku selama satu jam dalam sehari maka dalam seminggu Anda akan dapat menyelesaikan minimal satu buku. Hal itu sama dengan membaca empat buku dalam sebulan. Selama setahun total buku yang telah Anda baca mencapai empat puluh delapan buku . Dalam sepuluh tahun, hampir lima ratus buku yang telah Anda baca.
Selanjutnya Anda bandingkan jika dalam sehari Anda mengalokasikan waktu tiga jam untuk membaca buku. Satu jam setelah Anda bangun dipagi hari, satu jam disaat santai di sore hari, dan satu jam sebelum Anda tidur dimalam hari. Dalam satu minggu maka Anda dapat menghabiskan membaca dua buah buku. Dalam sebulan menjadi delapan buku. Setahun menjadi sembilan puluh enam buku, dan dalam waktu kurang lebih lima tahun Anda telah dapat membaca lima ratus buku.
Jika Anda telah membaca seratus buku tentang manajemen (atau bidang yang lainnya), maka Anda layak disebut sangat baik menguasai ilmu manajemen. Namun jika Anda telah membaca kurang lebih lima ratus buku tentang manajemen maka Anda sangat-sangat layak untuk disebut orang hebat atau pakar dalam ilmu manajemen.
Rata-rata orang sukses menghabiskan minimal tiga jam untuk membaca buku dibidangnya. Di rumah-rumah mereka terdapat perpustakaan pribadi yang berisi ratusan bahkan ribuan judul buku. Mereka juga sangat-sangat menghargai waktu. Kemanapun mereka pergi, buku senantiasa menjadi teman yang setia. Mereka menyempatkan membaca selembar demi selembar disela-sela kegiatan. Tidak ada waktu kosong yang tidak dilewatkan dengan membaca. Saya sendiri dalam waktu enam tahun terakhir telah membaca lebih dari 800 buku. Sebuah pekerjaan yang berat jika dilakukan dengan perasaan terpaksa. Namun menjadi hal yang mengasyikkan jika dijadikan hobi atau gaya hidup. Just enjoy it!
Secara teknis, seseorang tidaklah perlu sekolah setinggi mungkin untuk memperoleh ilmu. Kecuali yang diinginkan adalah ijasah atau gelar akademik. Hanya dengan rajin membaca dan praktek, seseorang bisa menjadi ahli dalam setiap bidang yang diminatinya. Kebanyakan dari para pelajar maupun mahasiswa, kegiatan menuntut ilmu hanya dilakukan saat pembelajaran di dalam kelas. Dengan keterbatasan jam belajar serta kemampuan pengajar dalam menyampaikan materi, dapat Anda perkirakan berapa banyak ilmu yang dapat mereka serap. Tanpa ditunjang oleh kegiatan membaca maka yang tercipta adalah para lulusan perguruan tinggi yang siap memenuhi daftar panjang para pengangguran terdidik di negara ini.

BELAJAR DARI SANG AHLI
Selain belajar dengan membaca, Andapun dapat belajar melalui pelatihan-pelatihan yang dalam dekade ini sangat mudah untuk kita temui. Jika sebuah program pelatihan sudah ditawarkan untuk umum, program ini memang terbukti efektif. Orang yang menjadi pembicara dalam program seperti ini kemungkinan telah memiliki pengalaman selama bertahun-tahun, dan kemungkinan telah menghabiskan waktu beratus-ratus jam untuk menyusun sebuah program yang berdurasi setengah atau satu hari. Terkadang, anda dapat menghemat kerja keras anda selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bahkan bertahun-tahun hanya dengan menghadiri sebuah seminar yang diadakan oleh seorang ahli yang menerangkan kepada anda cara-cara tercanggih untuk mengerjakan pekerjaan anda dengan lebih cepat dan mudah.
Bagi anda yang tidak memiliki kesempatan langsung menghadiri pelatihan-pelatihan tersebut. Saat ini anda dapat belajar dari mereka dengan menggunakan media pembelajaran berbentuk audio CD maupun VCD seminar. Anda juga dapat belajar secara tidak langsung kepada para maestro dengan cara mengunjungi situs-situs mereka melalui internet. Salah satu situs yang paling sering saya kunjungi adalah situs pembelajar.com yang didalamnya banyak berisi artikel-artikel menarik dari para guru motivasi.

BERGERAK MAJU ATAU MATI.
Dalam dunia yang senantiasa berubah, kondisi manusia hanyalah menjadi dua macam, yaitu menjadi lebih baih atau menjadi lebih buruk. Ketika anda tidak menjadi lebih baik maka dipastikan Anda menjadi semakin buruk. Mungkin sebagian dari pembaca kurang sependapat dengan pernyataan saya diatas dengan argumen “Gimana dengan orang yang tidak berubah, bukankah berarti mereka mengalami stagnasi atau istilahnya jalan ditempat?”. Iya! Itu akan terjadi seandainya dunia ini ikut berhenti. Permasalahannya adalah dunia senantiasa bergerak dan terus berubah. Dengan duduk diam atau jalan ditempat maka kita akan dilindas oleh perubahan itu sendiri. Ketika hari ini Anda memutuskan untuk tidak atau menunda belajar suatu keterampilan tertentu (mengembangkan diri) maka di waktu yang sama di belahan dunia yang lain ada orang yang sedang belajar keterampilan tersebut. Secara otomatis pada hari ini juga anda telah mengalami ketertinggalan dan kemunduran. Sudahkah Anda mengembangkan diri Anda hari ini? SALAM SUKSES (Line Diskusi : 0435-8732025)