Senin, 02 Juni 2008

KEAJAIBAN PENGEMBANGAN DIRI

Di Era saat ini sikap menjadi seorang pembelajar merupakan sebuah keharusan. Zaman bergerak dengan sangat cepat. Arus informasi melesat dengan tanpa dapat dihentikan. Menjadikan kompetisi kehidupan menjadi semakin keras. Hanya manusia yang memiliki kemampuan belajar dan berubah yang dapat tampil sebagai pribadi unggul.
Satu titik balik terbesar yang saya alami dalam kehidupan saya terjadi ketika saya menemukan keajaiban yang bernama PENGEMBANGAN DIRI. Sejak saat itu, hidup saya menjadi lebih bermakna. Hari demi hari tidak pernah sama lagi. Saya kemudian membuktikan bahwa ternyata pengembangan diri benar-benar dapat membuat saya berdiri tegak di atas kedua kaki saya dengan tetes keringat saya sendiri. Saya membuktikan bahwa saya dapat melakukan apa saja dengan cara mempelajari apa yang perlu dipelajari dalam mencapai sasaran yang telah saya tetapkan. Boleh dikatakan tidak ada satupun yang dapat membatasi apa yang akan kita lakukan, kita miliki, dan kita capai.
Dan secara pasti, masa depan gemilang berada ditangan mereka yang kompeten. Anda bisa saja kehilangan semua harta yang Anda miliki besok pagi, tetapi sepanjang Anda masih memiliki kemampuan berpikir dan mencari akal, Anda akan memperolehnya kembali, bahkan lebih banyak lagi. Masa depan dimiliki oleh mereka yang memiliki informasi lebih. Masa depan tidak berada ditangan mereka yang punya lebih banyak atau mereka yang punya lebih sedikit, tetapi mereka yang tahu lebih banyak atau mereka yang tahu lebih sedikit.

MANUSIA USANG KETINGGALAN ZAMAN
Dalam bidang apapun Anda bergelut saat ini, pengetahuan dan informasi yang Anda gunakan sekarang akan berlipat ganda jumlahnya dalam dua atau tiga tahun. Dasar Informasi apapun yang Anda miliki dengan cepat akan menjadi usang. Anda harus selalu mengikuti proses menerima informasi dan ide-ide baru jika Anda ingin selalu tidak ketinggalan zaman.
Untungnya, terdapat sebuah kunci sederhana yang terdiri dari dua bagian yang dapat Anda lakukan agar Anda selalu berada di barisan terdepan. Saya telah menggunakan kunci ini untuk senantiasa mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih maju. Kunci tersebut adalah senantiasa berpikiran terbuka (Open mind) dan belajar (Learn).

BUKA PIKIRAN, KUNCI MEMBUKA PINTU SUKSES
Menjadi kaya, sehat, bahagia, terkenal dan dicintai adalah keinginan semua orang. Memiliki kesuksesan menjadikan hidup kita sempurna (perfect life) dan lebih bermakna.
Sayangnya tidak semua orang bisa meraih kesuksesan hidup tersebut. Hal ini bukanlah karena meraih sukses itu hal yang mustahil diraih semua orang. Bukan juga karena sukses hanyalah milik segelintir orang. Setiap orang bisa sukses, karena sukses adalah hak setiap orang.
kebanyakan orang tidak dapat mencapai sukses yang mereka inginkan dikarenakan cara atau strategi yang mereka lakukan kurang tepat. Saya tidak akan mengatakan cara yang mereka lakukan salah. Karena cara yang salah berarti gagal. Sementara dalam kamus saya tidak ada kosakata gagal, yang ada adalah belajar. Ketika kita melakukan sesuatu dengan cara yang kurang tepat maka bidikan kita akan melenceng dari sasaran yang tepat.
Seseorang berharap untuk menghasilkan sesuatu yang lebih dalam setiap pekerjaannya, sementara dia tetap mempertahankan cara berpikir dan cara kerja yang sama. Untuk mendapatkan hasil A, tindakan kita juga harus A. Anda tidak mungkin akan mendapatkan A jika tindakan yang Anda lakukan adalah B. Demikian juga jika Anda menginginkan hasil B, selama tindakan yang Anda lakukan adalah A maka B adalah hal mustahil bagi Anda. Tindakan yang sama akan menghasilkan hasil yang sama. Untuk dapat memperoleh hasil yang berbeda, Anda harus memikirkan dan melakukannya dengan cara yang berbeda.
Formula ini berlaku pasti sebagaimana hukum perkalian dalam matematika. Perkalian 1 x 2 secara pasti sama dengan 2. 1 x 2 tidak akan pernah menghasilkan angka 10. Nilai 10 hanya akan Anda dapatkan ketika Anda mengubah perkalian 1 x 2 menjadi 1 x 10 atau 2 x 5.
Think without negative thinking. Cara pertama untuk menjadi orang yang memiliki pikiran terbuka adalah membebaskan terlebih dahulu pikiran Anda dari berbagai macam pikiran negatif seperti : prasangka, pesimis, apatis, khawatir, ragu-ragu, takut. Membiarkan pikiran-pikiran negatif ini terus ada dikepala Anda hanya akan menjadikan pikiran Anda terbelenggu di dalam kotak yang sekatnya menjulang tinggi. Seluruh potensi pikiran Anda akan terpenjara, dan menjadi kurus kering di dalamnya.
Cara sederhana menghilangkan semua pikiran negatif tersebut adalah dengan melakukan pe-nol-an pikiran atau zero mind. Zero mind terjadi ketika Anda mampu menilai sesuatu secara netral, tidak lebih tidak kurang, tidak tinggi tidak rendah. Dengan perspektif yang netral, Anda memandang segala sesuatu apa adanya, bukan dengan ada apanya.
Dalam percobaannya menemukan lampu, Thomas Alfa Edison melihat kegagalan demi kegagalannya dalam menemukan bola lampu secara apa adanya, tidak dengan pikiran ada apanya. Secara netral, Edison menilai bahwa semua percobaannya yang gagal adalah sebagai percobaan yang salah dalam menemukan bola lampu (berpikir apa adanya) bukan sebagai sebuah kegagalan atau bukti bahwa mustahil untuk menciptakan benda yang dapat memancarkan sinar (berpikir ada apanya).
Think out of box. Cara kedua untuk memiliki pikiran terbuka adalah berpikir diluar dari kotak. Setelah Anda meruntuhkan semua sekat pikiran negatif di dalam kepala. Saatnya bagi Anda untuk membiarkan pikiran Anda menjelajahi wilayah diluar dari tempat dimana selama ini dia disekap. Biarkanlah pikiran Anda berkenalan dengan hal-hal yang baru, mengembangkan wawasannya, dan bermain dengan seluruh potensi kreatifnya.
Dikisahkan pada awal percobaan menemukan lampu, Edison menggunakan jelaga atau karbon sisa pembakaran lampu minyak sebagai filamen. Di atas lampu minyak yang menyala diletakkan kaca. Jelaga yang menempel pada kaca tersebut kemudian dikerok dan dikumpulkan. Serbuk jelaga tersebut kemudian dicampur dengan larutan perekat tertentu hingga saling menyatu. Selanjutnya adonan serbuk jelaga tersebut dilinting sedemikian rupa sehingga berbentuk benang. Benang karbon inilah yang kemudian dimasukkan kedalam bola hampa udara dan dialiri listrik.
Ketika melinting serbuk karbon menjadi berbentuk benang, Edison melakukan percobaan tersebut hingga ribuan kali. Hal ini dikarenakan selain susah untuk dilinting, serbuk karbon ini setelah berbentuk benang menjadi sulit untuk dibentuk. Inilah yang menjadikan filamen yang terbuat dari karbon tersebut ternyata tidak dapat digunakan sesuai dengan harapan Edison.
Suatu ketika Edison menjatuhkan sebuah alat kerjanya dari atas meja. Alat tersebut jatuh menggelinding dan berhenti dibawah meja kerja Edison. Dengan membungkukkan punggung Edison mencoba mengambil alat tersebut hingga tanpa disadari olehnya ketika berdiri, kemeja yang dikenakannya tersangkut paku dan menyebabkan sobek besar.
Setelah meletakkan alat yang jatuh tadi, kemudian Edison mencari jarum dan benang untuk menjahit kembali kemejanya yang sobek. Dengan melihat benang jahit ditangannya yang sangat mudah dilekuk, terlintas dalam pikiran Edison untuk mengganti benang carbon dengan benang jahit yang ditempel dengan serbuk karbon. Filamen yang terbuat dari benang tersebut kemudian dimasukkan kedalam bola hampa udara dan dialiri listrik. Hasilnya, benang tersebut berpijar meski hanya beberapa saat karena hangus terbakar.
Eksperimen Edison dilanjutkan untuk menemukan cara agar filamen yang digunakan dapat bertahan lama dan dapat memancarkan pijar yang terang. Hingga akhirnya Edison mengganti benang jahit dengan senar yang selain mudah dilekuk juga memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding benang.
Ketika mengganti filamen dari serbuk karbon menjadi benang, dan benang menjadi senar. Edison menggunakan cara berpikir diluar kotak. Edison membebaskan pikirannya dari pikiran bahwa untuk membuat filamen hanya dapat dilakukan dengan cara melinting serbuk karbon menjadi berbentuk benang.
Seperti yang dikatakan oleh orang-orang bijak, ”Pikiran Anda itu seperti parasut, ia hanya bekerja ketika sudah terbuka.” Open mind menjadikan pikiran Anda terbuka dengan berbagai macam ide-ide baru. Dengan ide baru tersebut Anda menghasilkan sebuah pemikiran baru yang akhirnya menghasilkan tindakan baru. Dengan tindakan baru yang Anda lakukan maka akan menghasilkan hasil yang berbeda dibandingkan jika Anda melakukannya dengan tindakan yang sama dengan tindakan lama Anda.
.
MEMBACA SETIAP HARI
Ketika artikel saya yang berjudul “Be a long Life Learning” di muat harian gorontalo Pos pada pertengahan tahun 2007 kemarin. Salah seorang pembaca mengirimkan sms yang hingga kini masih saya simpan. Sms itu berbunyi : Thomas Charlie “The University of to day is booklife in this time is book”. Seseorang yang bukan alumni suatu perguruan tinggi tetapi memiliki kemampuan sama bahkan melebihi kemampuan seorang sarjana Cuma dengan gemar membaca. Was.
Jika ingin menjadi yang teratas dalam pekerjaan Anda, Anda harus membaca bacaan tentang bidang yang Anda geluti paling sedikit satu jam setiap hari, sambil Anda garis bawahi dan Anda buatkan catatannya. Jika membaca kurang dari satu jam sehari, Anda akan membahayakan posisi Anda sendiri sehingga mudah diungguli oleh pesaing-pesaing Anda. Seorang motivator terkenal, Jim Rohn, mengatakan bahwa “Garaplah diri Anda sekeras jika Anda menggarap pekerjaan Anda.”
Paling sedikit, Anda harus membaca bacaan-bacaan yang mendidik selama 30 sampai 60 menit setiap pagi. Catatlah baik-baik apa yang Anda baca. Baca kembali catatan Anda secara teratur. Pikirkan baik-baik apa yang telah Anda pelajari, dan pikirkan juga bagaimana Anda dapat menerapkan ide-ide baru dari bacaan iu kedalam kehidupan Anda sehari-hari.
Gunakan kemampuan visualisasi Anda untuk membayangkan diri Anda dalam memanfaatkan informasi baru tersebut. Hal ini secara dramatis meningkatkan kecepatan Anda belajar dan mengingat-ingat ide baru tersebut, dan meningkatkan kemungkinan anda mempergunakannya jika anda memiliki kesempatan.
Mari kita lihat apa yang Anda miliki jika Anda mulai membiasakan diri membaca buku sehari selama satu jam. Membaca buku selama satu jam dalam sehari maka dalam seminggu Anda akan dapat menyelesaikan minimal satu buku. Hal itu sama dengan membaca empat buku dalam sebulan. Selama setahun total buku yang telah Anda baca mencapai empat puluh delapan buku . Dalam sepuluh tahun, hampir lima ratus buku yang telah Anda baca.
Selanjutnya Anda bandingkan jika dalam sehari Anda mengalokasikan waktu tiga jam untuk membaca buku. Satu jam setelah Anda bangun dipagi hari, satu jam disaat santai di sore hari, dan satu jam sebelum Anda tidur dimalam hari. Dalam satu minggu maka Anda dapat menghabiskan membaca dua buah buku. Dalam sebulan menjadi delapan buku. Setahun menjadi sembilan puluh enam buku, dan dalam waktu kurang lebih lima tahun Anda telah dapat membaca lima ratus buku.
Jika Anda telah membaca seratus buku tentang manajemen (atau bidang yang lainnya), maka Anda layak disebut sangat baik menguasai ilmu manajemen. Namun jika Anda telah membaca kurang lebih lima ratus buku tentang manajemen maka Anda sangat-sangat layak untuk disebut orang hebat atau pakar dalam ilmu manajemen.
Rata-rata orang sukses menghabiskan minimal tiga jam untuk membaca buku dibidangnya. Di rumah-rumah mereka terdapat perpustakaan pribadi yang berisi ratusan bahkan ribuan judul buku. Mereka juga sangat-sangat menghargai waktu. Kemanapun mereka pergi, buku senantiasa menjadi teman yang setia. Mereka menyempatkan membaca selembar demi selembar disela-sela kegiatan. Tidak ada waktu kosong yang tidak dilewatkan dengan membaca. Saya sendiri dalam waktu enam tahun terakhir telah membaca lebih dari 800 buku. Sebuah pekerjaan yang berat jika dilakukan dengan perasaan terpaksa. Namun menjadi hal yang mengasyikkan jika dijadikan hobi atau gaya hidup. Just enjoy it!
Secara teknis, seseorang tidaklah perlu sekolah setinggi mungkin untuk memperoleh ilmu. Kecuali yang diinginkan adalah ijasah atau gelar akademik. Hanya dengan rajin membaca dan praktek, seseorang bisa menjadi ahli dalam setiap bidang yang diminatinya. Kebanyakan dari para pelajar maupun mahasiswa, kegiatan menuntut ilmu hanya dilakukan saat pembelajaran di dalam kelas. Dengan keterbatasan jam belajar serta kemampuan pengajar dalam menyampaikan materi, dapat Anda perkirakan berapa banyak ilmu yang dapat mereka serap. Tanpa ditunjang oleh kegiatan membaca maka yang tercipta adalah para lulusan perguruan tinggi yang siap memenuhi daftar panjang para pengangguran terdidik di negara ini.

BELAJAR DARI SANG AHLI
Selain belajar dengan membaca, Andapun dapat belajar melalui pelatihan-pelatihan yang dalam dekade ini sangat mudah untuk kita temui. Jika sebuah program pelatihan sudah ditawarkan untuk umum, program ini memang terbukti efektif. Orang yang menjadi pembicara dalam program seperti ini kemungkinan telah memiliki pengalaman selama bertahun-tahun, dan kemungkinan telah menghabiskan waktu beratus-ratus jam untuk menyusun sebuah program yang berdurasi setengah atau satu hari. Terkadang, anda dapat menghemat kerja keras anda selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bahkan bertahun-tahun hanya dengan menghadiri sebuah seminar yang diadakan oleh seorang ahli yang menerangkan kepada anda cara-cara tercanggih untuk mengerjakan pekerjaan anda dengan lebih cepat dan mudah.
Bagi anda yang tidak memiliki kesempatan langsung menghadiri pelatihan-pelatihan tersebut. Saat ini anda dapat belajar dari mereka dengan menggunakan media pembelajaran berbentuk audio CD maupun VCD seminar. Anda juga dapat belajar secara tidak langsung kepada para maestro dengan cara mengunjungi situs-situs mereka melalui internet. Salah satu situs yang paling sering saya kunjungi adalah situs pembelajar.com yang didalamnya banyak berisi artikel-artikel menarik dari para guru motivasi.

BERGERAK MAJU ATAU MATI.
Dalam dunia yang senantiasa berubah, kondisi manusia hanyalah menjadi dua macam, yaitu menjadi lebih baih atau menjadi lebih buruk. Ketika anda tidak menjadi lebih baik maka dipastikan Anda menjadi semakin buruk. Mungkin sebagian dari pembaca kurang sependapat dengan pernyataan saya diatas dengan argumen “Gimana dengan orang yang tidak berubah, bukankah berarti mereka mengalami stagnasi atau istilahnya jalan ditempat?”. Iya! Itu akan terjadi seandainya dunia ini ikut berhenti. Permasalahannya adalah dunia senantiasa bergerak dan terus berubah. Dengan duduk diam atau jalan ditempat maka kita akan dilindas oleh perubahan itu sendiri. Ketika hari ini Anda memutuskan untuk tidak atau menunda belajar suatu keterampilan tertentu (mengembangkan diri) maka di waktu yang sama di belahan dunia yang lain ada orang yang sedang belajar keterampilan tersebut. Secara otomatis pada hari ini juga anda telah mengalami ketertinggalan dan kemunduran. Sudahkah Anda mengembangkan diri Anda hari ini? SALAM SUKSES (Line Diskusi : 0435-8732025)

Tidak ada komentar: