Minggu, 23 Maret 2008

The Power Of Believe

The Power Of Believe

Ada hal penting yang sering kali disepelekan oleh setiap orang. Sesuatu yang sederhana, namun memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan seseorang. Yaitu “keyakinan”.

Keyakinan bisa membuat orang sakit, bisa membuat orang membunuh orang, bisa membuat orang miskin, bisa membuat orang bodoh, bahkan bisa membuat orang mati. Dikisahkan bahwa di eropa pernah terjadi orang meninggal membeku didalam sebuah Truk Pendingin daging padahal saat itu mesin pendinginnya sedang mati. Keyakinannya bahwa jika terkurung di dalam mesin pendingin akan membuatnya mati membeku benar-benar telah membuatnya mati membeku.

Sering kali kita tidak mengetahui dari mana datangnya keyakinan, dan mungkin sudah mendarah daging dalam alam bawah sadar kita. Keyakinan datang dari pengalaman kita, dari apa yang kita baca, apa yang kita dengar, dan apa yang kita rasakan. Baik secara sadar atau tidak sadar, keyakinan itu lalu melandasi cara berpikir, bertindak, berbicara di masa sekarang serta di masa depan. Dan sering kali apa yang kita yakini menjadi kenyataan bagi kita. Mungkin kita hanya sekedar mendengar apa-apa yang dikatakan sekeliling kita, dan logika kita tidak begitu peduli untuk menyaringnya. Dari apa yang kita dengar tersebut akhirnya masuk dan mempengaruhi alam bawah sadar kita, menjadikannya sebuah keyakinan dan membuatnya tampak nyata. Sebagai contoh, seorang siswa yang pernah disebut “malas” oleh orang tua, guru, teman, atau siapa saja yang dipercayainya maka akan memiliki keyakinan bahwa dirinya malas, dan akhirnya benar-benar menunjukan sikap malas tersebut (mungkin diantara kamu ada yang pernah mengalaminya). Info negatif menghasilkan keyakinan negatif, menghasilkan tindakan negatif. “Junk in-junk out”.

Apabila kita yakin bahwa kita bisa mencapai hasil yang kita inginkan, tindakan kita semakin banyak dan sungguh-sungguh. Ketika tindakan kita banyak dan sungguh-sungguh, potensi yang kita gunakan semakin besar. Semakin besar potensi yang kita gunakan, hasilnya semakin besar pula. Dan semakin besar hasilnya, kita semakin yakin.

Demikian sebaliknya, ketika ketika hasil kita tidak bagus, keyakinan kita akan mengecil. Semakin kecil keyakinan kita, semakin kecil juga tindakan kita dan tidak kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Semakin sedikit tindakan dan kesungguhan kita, semakin seikit pula potensi yang digunakan, semakin kecil hasilnya semakin yakin pula bahwa kita tidak mampu.

Ada satu cerita tentang orang singapura yang bernama Adam Khoo. Ketika umur 12 tahun Adam dicap sebagai orang yang malas, bodoh, agak terbelakang dan tidak ada harapan. ketika SD, dia benci membaca; maunya hanya main Game dan nonton TV. Karena tidak belajar, banyak nilai F yang membuat dia semakin benci kepada gurunya, benci belajar, bahkan juga benci terhadap sekolah.

Saat duduk di kelas 3 dia dikeluarkan dari sekolah, dan pindah kesekolah yang lain. Ketika masuk SMP, dia ditolak 6 sekolah, dan akhirnya masuk sekolah terjelek. Di sekolah yang begitu banyak orang bodohnya itu, Adam Khoo termasuk yang paling bodoh. Antara 160 murid seangkatan, Adam Khoo menduduki peringkat 10 terbawah.

Orang tuanya panik dan mengirim dia ke banyak tempat les, tetapi hal itu tidak menolong sama sekali. Guru matematikanya pernah mengundang ibunya dan bertanya “kenapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?”

Pada umur 13 tahun, Adam Khoo dikirim ke Super-Teen Program yang diajarkan oleh Ernest Wong, yang menggunakan teknologi Accelerated Learning, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Sejak saat itu keyakinan Adam Khoo berubah. IA YAKIN BAHWA IA BISA. Ditunjukkan oleh Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya goblok sekalipun. Dikatakan oleh Ernest Wong, “satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negatif.”. kata-kata itu mempengaruhi Adam Khoo. Dia akhirnya memiliki keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa mendapatkan nilai A, dia juga bisa.

Setelah mengikuti pelatihan, Adam Khoo langsung take action dengan menempelkan kata-kata motivasinya yang dia gambar sendiri dan belajar dengan menggunakan cara belajar yang benar (yang selama ini tidak diajarkan di sekolah manapun), menggunakan teknik membaca cepat, cara mencatat dengan menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori.

Singkat cerita akhirnya Adam Khoo akhirnya lulus dari SMP dengan rangking 1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata pelajaran yang diuji. Dia kemudian diterima di Victoria Junior College (SMA terbaik di Singapura) dan mendapat nilai A bulat untuk 3 mata pelajaran favoritnya. Akhirnya dia diterima di National University of Singapure (NUS) dan karena di universitas itu dia setiap tahun menjadi juara, akhirnya Adam Khoo dimasukkan ke NUS Talent Development Program. Program ini diberikan khusus kepada TOP 1% mahasiswa yang dianggap jenius.

Berhati-hatilah atas apa yang kamu yakini. Pilihlah hanya keyakinan-keyakinan positif. Keyakinan yang mendukung, keyakinan yang menjadikanmu lebih baik, keyakinan yang bisa menjadikanmu berkembang untuk semakin menjadi lebih baik.

“The past does not equal the future”, masa lalu tidaklah sama dengan masa yang akan datang. Masa depanmu ditentukan oleh apa-apa yang kamu yakini saat ini. Salam Dahsyat!!!

Tidak ada komentar: