Jumat, 21 Maret 2008

Anak Elang yang Beda

Anak Elang yang Beda
(Self Motivation Series : Menjadi Manusia Hebat dengan Cara Berbeda)

Dalam Self Motivation Training, sebuah program pelatihan bagaimana cara menumbuhkan kepercayaan diri yang tinggi, saya sering kali menggunakan story telling “anak elang” sebagai sebuah pendahuluan. Sebuah cerita sederhana yang memiliki hikmah yang luar biasa. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi cerita itu kepada pembaca semua.
Suatu hari seorang anak petani sedang berjalan menyusuri sebuah lembah yang cukup terjal. Diatas tebing tersebut ternyata terdapat sarang seekor elang raja. Pada siang hari, sang elang pergi berburu mangsa. Mengumpulkan tenaga untuk persiapan masa mengerami telur-telurnya.
Setelah memastikan sarang tersebut kosong, si anak petani kemudian dengan sangat hati-hati memanjati tebing tersebut. Dengan berpijak diantara tonjolan-tonjolan batu, dia terus memanjat hingga tepat berada di depan sarang elang raja. Sarang tersebut terbuat dari tumpukan jerami dan ranting-ranting pohon. Sarang yang cukup besar, sesuai dengan ukuran induk elang raja. Didalam sarang terdapat 3 butir telur. Si anak petani tersebut menjulurkan tangannya kedalam sarang. Mencoba menggapai telur. Dengan susah payah, akhirnya dia dapat mengapai telur yang terdekat. Mengambilnya. Dan meletakkannya kedalam keranjang yang telah disiapkannya. Ketika tangannya kembali hendak dimasukkan kedalam sarang. Terdengar teriakan tajam. Pekikan yang sangat keras. Ternyata suara itu berasal dari induk elang yang terbang melayang tidak jauh dari sarang tersebut. Melihat induk elang tersebut, si anak petani spontan kaget. Dengan wajah sedikit pucat dia segera menarik kembali tangannya dari sarang elang. Dan dengan segera bergerak turun dari tebing tersebut. Si anak petani ini sadar. Jika dia tetap memaksakan diri untuk mengambil telur-telur lainnya. Maka akan sangat berbahaya bagi keselamatan jiwanya. Melihat telur-telurnya diambil, sang induk elang pasti sangat marah dan akan dengan berani menyerang sipencuri telur. Jika serangan itu dilakukan didarat, mungkin si anak petani masih memiliki keberanian, karena kakinya bertumpu diatas tanah, dan kedua tangannya dapat bergerak bebas mengelak bahkan membalas seranga si elang. Akan tetapi kondisinya tidak demikian. Diatas tebing, kakinya hanya bertumpu diatas sela-sela batu. Demikian juga tangannya harus tetap memengang kuat batu diatasnya agar tidak terjatuh. Jika dalam kondisi demikian sang induk elang melakukan penyerangan maka dikwahatirkan itu akan sangat mengganggu konsentrasinya dalam mempertahankan posisi diatas tebing terjal tersebut. Jika dia sampai lengah, maka dia akan jatuh diatas batu-batu terjal. Tewas seketika.
Si anak petani tersebut segera merangkak turun dari tebing terjal tersebut. Berlari menyusuri jalan setapak menuju kembali kedesanya.
Setiba didesa, dia mengeluarkan telur elang tersebut dan meletakkannya bersama dengan telur-telur ayam yang ada di kandang. Selama tiga minggu, telur-telur tersebut dierami oleh sang induk ayam. Tanpa ada rasa curiga sekalipun, sang induk memperlakukan telur penyusup tersebut sama seperti telur-telur yang lain.
Satu persatu telur tersebut kemudian menetas. Wajah imut dan teriakan dari anak-anak ayam menjadikan pagi itu meriah. Meski saat itu semua telur telah menetas, sang induk belum mau mengajak anak-anaknya keluar dari sarang tempat menetas. Dia akan menunggu waktu yang tepat. Saat anak-anaknya cukup kuat untuk berdiri dan berjalan tuk mencari makan.
Suatu hari, sang induk ayam mengajak anak-anaknya mencari makan disebuah tanah lapang yang luas. Mereka mengitari tempat itu sambil mengais, mematuk biji-bijian yang ada. Sesekali mereka terlihat berlari mengejar belalang yang terbang pendek.
Demikian halnya dengan sang anak elang raja. Setiap harinya dia melakukan aktivitas yang sama seperti yang dilakukan saudara-saudaranya. Terkadang dia cukup menyadari bahwa bentuk tubuhnya sedikit berbeda dengan saudaranya yang lain. Dia memiliki paruh yang lebih panjang dan tajam. Sayapnya pun ketika dibuka lebar, jauh lebih besar dibanding sayap ayam.
Saat mereka sedang asyik mengais-ngais tanah. Tiba-tiba ada sekelebat bayangan yang melintas diatas mereka. Dengan penuh keterkejutan, mereka serempak menengok keatas. Dilangit terlihat seekor burung yang terbang dengan anggunnya. Sayapnya yang lebar membuatnya terlihat begitu perkasa dan kuat. Dadanya membusung seperti orang sombong. Matanya tajam seperti sinar sang surya disiang hari. Sang induk ayam yang segera mengetahui bahwa makhluk tersebut adalah elang. Segera berteriak kepada anak-anaknya untuk bersembunyi. Dia membuka sayapnya lebar-lebar. Membiarkan anak-anaknya masuk kedalam bawah sayapnya dan bersembunyi di dalamnya. Anak-anaknya pun segera berlarian kearah ibunya.
Dari balik sayap induknya, mereka terus saja memperhatikan makhluk yang terbang diangkasa tesebut. Sang anak elang yang ikut berhimpit-himpitan dibawah sayap induknya tersebut terus saja memperhatikan kemana makhluk itu terbang. Dengan penuh kekaguman dia berkata
“wow…hebat sekali makhluk itu”
“lihat sayapnya yang lebar itu, sangat-sangat mempesona. Dia dapat terbang meliuk kesana kemari. Bergerak sesuka hati”
“seandainya aku dapat seperti itu, akan sangat menyenangkan sekali. Aku akan terbang jauh, menyebrangi gunung dan lautan, mendatangi tempat-temat baru. Mencari makan dimanapun aku inginkan”.
Mendengar decak kagum seudaranya, salah satu dari anak-anak ayam berkata dengan penuh keheranan
“kenapa kamu berpikiran seperti itu?”.
“kita adalah anak ayam, dan tempat kita adalah dibawah sini”
“jangan pernah bermimpi untuk terbang”
“meski kamu memiliki sayap sebesar itu kamu tidak akan bisa terbang”
Anak-anak ayam lainnya ikut menimpali, meyakinkan sang anak elang bahwa dirinya adalah anak ayam, dia tidak dapat terbang, dia ditakdirkan untuk hidup di darat, mencari makan dengan cara mengais-ngais tanah dengan kaki dan paruhnya.

***
Anak Elang yang merasa dirinya anak Ayam. Itulah yang banyak terjadi pada diri orang kebanyakan. Mungkin juga diri Anda. Ketika mereka melihat orang-orang yang hebat, terkenal, dan penuh dengan popularitas, mereka akan berkata “Wow hebat sekali ya dia…, seandainya aku bisa seperti itu”. Atau mungkin Anda pernah bergumam di dalam hati ketika sedang memikirkan tokoh idola Anda, “ Hebat ya Aa Gym, seorang Dai terkenal dengan puluhan perusahaan, bisa nggak ya saya jadi seperti beliau?”. “Hebat ya Pak Habibie, bisa menjadi ilmuan dunia, sangat-sangat jenius, seandainya saja saya bisa jadi seperti beliau”. “Keren juga si Ronaldo, bisa menjadi pemain sepak bola terbaik sedunia. Andai saja aku terlahir menjadi orang Brazil”. Atau mungkin bagi Anda kaum hawa “Senang sekali jika saya menjadi Krisdayanti, punya tubuh seksi, banyak pengagum dan kaya raya. Tapi mungkin nggak ya?”. Atau tokoh-tokoh lainnya yang selalu Anda kagumi kehebatan dan kepopulerannya.
Sering kali kita melihat mereka dengan cara yang berlebihan. Begitu takjubnya hingga melupakan siapa diri kita. Melupakan potensi yang kita miliki. Kita terlalu sering melihat jauh keluar diri kita, lupa untuk bercermin secara positif tentang apa yang ada dalam diri kita. Kita terlalu meninggikan orang lain, dan menganggap rendah diri kita. Melupakan bahwa kita semua diciptakan dengan potensi yang “sama”.
Sekarang, saya ingin mengajak Anda mengkaji satu persatu apa yang menjadikan Anda merasa berbeda dengan mereka. Secara potensi fisik, apa perbedaan Anda dengan mereka? Dan apakah fisik Anda menjadi faktor penghalang untuk mencapai kesuksesan seperti yang telah mereka capai sebelumnya? Perhatikan hal ini. Jika Anda merasa diri berukuran tubuh pendek, Anda dapat menjadi ilmuan seperti Pak Habibie atau seorang Napoleon Boneparte. Anda merasa minder dengan kulit hitam dan rambut ikal, Anda bisa menjadi penyanyi seperti Harvey Malaiholo atau Craig David, bisa juga menjadi seorang Nelson Mandela. Anda merasa bermasalah dengan tubuh gemuk, Anda dapat menjadi presenter handal seperti Dewi Hughes atau Tika Panggabean, atau mungkin Anda bisa jadi pegulat sumo terkenal. Anda merasa minder dengan gigi yang agak merongos kedepan, Anda bisa menjadi pelawak terkenal sepanjang masa seperti Dono, atau pemain bola seperti Ronaldo dan Ronaldinho. Anda kecewa dengan tubuh Anda yang kurus kering, Anda dapat menjadi pelawak seperti Doyok atau Aming atau seorang Ariesandi Setyono, pakar Matematik yang merumuskan metode “Mathemagic”. Mata Anda buta atau juling, Anda dapat menjadi penyanyi dan pencipta lagu seperti Stevie Wonder. Atau Anda sedih karena terlahir cacat tanpa lengan dan kaki, maka Anda dapat menjadi seperti Hirotada Ototake, penulis buku “No One’s Perfect” yang populer di seluruh dunia. Atau seorang Patricia Saerang, wanita yang lahir di Manado tanpa lengan sama sekali. Patricia saat ini menjadi pelukis dan penulis andal dengan menggunakan kaki kirinya. Apa selanjutnya masalah fisik Anda?
Dari fakta diatas, terlihat jelas bahwa bagaimanapun kondisi kesehatan Anda, seperti apapun bentuk fisik Anda. Itu bukanlah alasan untuk menjadikan Anda tidak percaya diri (minder) dan tidak memiliki kesempatan untuk sukses. Antara kondisi fisik dan kepercayaan diri sesungguhnya tidak memiliki hubungan. Yang menjadi faktor penentu tumbuhnya self confidence yang tinggi adalah tingkat penerimaan Anda terhadap diri Anda apa adanya. Semakin Anda mampu menerima diri Anda apa adanya, maka semakin besar penghargaan Anda terhadap diri Anda. Semakin besar penghargaan diri Anda terhadap diri sendiri, maka akan semakin besar pula rasa percaya diri yang Anda miliki. Tentang bagaimana cara meningkatkan kepercayaan diri Anda, insyaallah akan kita bahas dikesempatan yang lain.
Selanjutnya, siapapun dia, sehebat apapun orang tersebut, semelimpah apapun kekayaan yang dimilikinya. Dia pasti hanya memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Ustadz terkenal seperti Aa Qym dalam sehari hanya punya 24 jam. Orang jenius seperti Pak Habibie dalam sehari juga memiliki 24 jam. Gubernur seperti Pak Fadel memiliki waktu dalam sehari 24 jam. Presiden, artis, pengusaha, dokter, pelajar, abang bentor, maupun pengemis memiliki waktu dalam sehari 24 jam. Berapa waktu yang Anda miliki dalam sehari?
Orang-orang hebat, adalah manusia biasa. Metabolisme tubuh mereka sama seperti kita semua. Udara yang dihirup adalah oksigen, yang dilepas adalah Carbon Dioksida. Setiap hari makan nasi dan (maaf) buang air besar dipagi hari. Mereka mandi dipagi hari, bekerja, dan tidur dimalam hari. Sama seperti Anda bukan?
Terus, apa yang menjadikan mereka hebat? Apakah karena mereka memang manusia ajaib yang terlahir dengan begitu banyak mukjijat?. Atau karena mereka terlahir di bulan, hari, dan jam yang keramat sehingga hidupnya penuh keberuntungan (hoki)?. Yang menjadikan mereka berbeda dengan orang kebanyakan adalah karena mereka melakukan sesuatu yang biasa saja namun dengan cara yang “berbeda” atau luar biasa. Dan karena mereka melakukannya dengan cara yang berbeda (luar biasa), hasil yang didapatkanpun “berbeda”.
Aa Gym adalah seorang Dai, tugas dari Dai adalah memberikan ceramah, sama seperti Dai atau ustadz-ustadz yang lainnya. Jadi apa yang menjadikan Aa Gym berbeda? Aa gym dalam setiap ceramahnya memfokuskan pembicaraannya pada bagaimana mengelola hati (Manajemen Qolbu), disampaikan dengan bahasa yang sangat ringan dan contoh-contoh yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Aa Qym mampu mengemas materi ceramahnya dengan baik melalui buku, kaset maupun CD. Selain itu, Aa Gym adalah seorang pengusaha yang memegang teguh sistem ekonomi syariah.
Iwan Fals menjadi terkenal karena menyanyikan lagu-lagu balada yang sangat lekat dengan kondisi sosial msyarakat Indonesia. Dalam lagunya, iwan mengangkat tema-tema kritikan/sindiran politik, penderitaan rakyat, sosial, budaya, kesedihan dan cinta, yang dibalut dalam nuansa akustik gitarnya.
B.J.Habibie menjadi begitu terkenal karena memfokuskan diri pada ilmu yang terkait dengan pesawat terbang. Sesuatu yang sangat jarang di dalami oleh orang Indonesia. Yang menjadikan beliau berbeda adalah gagasannya untuk membuat pesawat di Indonesia, mendirikan IPTN. Serta relasi politik yang mengantarkan beliau hingga menjadi presiden RI ke-3.
David Beckham menjadi terkenal dikarenakan dia berbeda dengan pemain bola lainnya. Selain mahir dalam memainkan si kulit bulat di tengah lapangan, melakukan tendangan melengkung, dan mencetak gol ke gawang lawan. Dengan wajah gantengnya, Beckham menjadi model iklan beberapa produk pria. Pernikahannya dengan mantan vokalis Spice Girl semakin mempopulerkan namanya tidak hanya dilapangan bola, namun hingga berita selebriti.
Ulfa Dwijayanti meski memiliki wajah yang tidak cantik, mampu menjadi artis terkenal dan presenter ternama. Hal berbeda yang dilakukan oleh Ulva adalah pembawaannya yang kocak, lucu, serta menggemaskan.
Sama seperti gubernur lainnya di seluruh Indonesia, Fadel Muhammad adalah manusia biasa. Namun beliau menjadi populer di masyarakat Gorontalo maupun tingkat nasional dikarenakan program yang beliau jalankan. Fadel menjadikan program agropolitan, khususnya budidaya tanaman jagung sebagai program unggulannya yang pertama. Suatu hal yang sederhana namun sangat jarang di lakukan oleh gubernur-gubernur lainnya di Indonesia.
To be different is not always better, but the better is always different. Menjadi sesuatu yang berbeda memang tidak selalu merupakan hal yang baik, tapi hal yang terbaik itu selalu karena “berbeda” dengan yang lain. Seorang idola dianggap “berbeda” dengan yang lain dikarenakan mampu menghasilkan prestasi cemerlang. Umumnya mereka memiliki kebiasaan, cara belajar, disiplin waktu, serta pembawaan yang “berbeda” dibandingkan orang-orang dengan prestasi biasa. Dalam bukunya “Marketing Your Self”, Hermawan Kertajaya mengatakan bahwa jika seseorang ingin memasarkan dirinya menjadi orang yang terkenal / populer, salah satu hal yang harus dilakukannya adalah Differentiation atau melakukan sesuatu yang beda di banding orang lain. Barang langka, pada umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan barang yang banyak beredar dipasaran. Emas memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan batu pasir karena kelangkaan dan sifat “beda” yang dimilikinya.
Tidaklah penting seperti apa diri Anda sekarang. Anda memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi hebat seperti tokoh idola Anda, bahkan mungkin lebih dari tokoh idola Anda. Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah tumbuhkan penghargaan diri yang kuat terhadap diri Anda. Hargai diri Anda sebagai karunia terindah dari Sang Pencipta. Tumbuh kembangkan pikiran positif (positive thinking) serta percaya diri (self convidence) yang tinggi. Kerjakan apapun yang sedang Anda kerjakan saat ini dengan cara yang “berbeda” hingga menunjukkan hasil yang “berbeda”. SALAM DAHSYAT!!! (Penulis dapat dihubungi di 085228047189)



Tidak ada komentar: